PWMU.CO – Pada tahun 2070, menurut hasil penelitian tentang tren populasi umat beragama, jumlah umat Islam dan umat Kristen akan seimbang. Jumlah umat Islam yang terus meningkat ini, yang dalam bahasa kerennya bonus demografi, tentu patut disyukuri. Demikian disampaikan Azaki Khoiruddin MPdI dalam khutbah Idul Adha 1439 H di Jalan Bung Tomo, Surabaya, Pimpinan Ranting Muhammadiyah-Aisyiyah Kalibokor, Cabang Ngagel, (22/8).
“Populasi Muslim akan setara dengan Kristen, masing-masing sekitar 32 persen, sekitar tahun 2070,” tegas Azaki menjelaskan salah satu bonus demografi umat Islam. Prediksi itu, kata Azaki, mengutip penelitian yang dilakukan Pew Research Center tentang The Future of Wordl Religions: Population Growth Projections, 2010-2050 (masa Depan Agama-Agama Dunia: Proyeksi Pertumbuhan Penduduk, 2010-2050).
Menurut penelitian itu, tambah Azaki, profil religious dunia berubah dengan cepat. “Mereka memprediksi hingga tahun 2050, umat Kristen memang tetap akan menjadi kelompok agama terbesar. Namun Islam akan tumbuh lebih cepat daripada agama besar lainnya,” terang Azaki di hadapan 1.000-an jamaah.
“Rentang tahun 2010 dan 2050, umat Islam diproyeksikan meningkat 73 persen,” lanjut pria yang juga anggota Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu. Sementara jumlah orang Kristen juga diproyeksikan meningkat, namun lebih lambat. Pada tingkat yang sama atau 35 persen sebagai populasi dunia.
Pada tahun 2050 akan ada dua agama besar dengan penganut terbesar, Islam dan Kristen. Umat Islam akan tercatat dengan 30 persen dari populasi dunia atau 2,8 miliar orang, dan umat Kristen berjumlah 2,9 miliar atau 31 dari populasi dunia. “Hal ini mungkin untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia,” jelas alumnus Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Barulah pada tahun 2070, pemeluk kedua agama itu akan setara dalam jumlah. Yaitu sama-sama 32 persen dari populasi dunia. Kondisi ini tentu harus disyukuri oleh umat Islam agar bonus demografi itu bisa menjadi nikmat bagi umat Islam sebagai pemimpin peradaban dunia.
Lantas bagaimana cara mensyukurinya? Syarat wajib mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari bonus demografi adalah investasi pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja yang berkualitas. “Maka mensyukuri bonus demografi adalah dengan cara investasi Sumber daya Manusia melalui pendidikan. Kita harus bernai berqurban berinvertasi untuk pendidikan yang berkualitas,” tegas Azaki.
Bagaimana, siap? (paradis)