PWMU.CO – Sabtu 13 Oktober 2018 menjadi hari besar bagi Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik. Pasalnya, kedua unsur pembantu pimpinan (UPP) itu memiliki program kerja bareng yaitu Workshop Manajemen Perpustakaan.
Kegiatan bertema “Membangun Budaya Literasi melalui Perpustakaan Sekolah yang Kreatif dan Berkemajuan” itu dilaksnakan di Perpustakaan SMA Muhammadiyah 1 Jalan KH Kholil Gresik.
“Selain strategis karena berada di tengah kota, juga karena perpustakaan sekolah bertagline “Innovative School” ini memiliki tempat yang cukup luas,” kata Ahmad Faizin Karimi, Sekretaris MPI Kabupaten Gresik.
Dia menjelaskan, MPI menggandeng Majelis Dikdasmen dikarenakan target atau sasaran dari kegiatan ini adalah Wakil Kepala Kurikulum dan Pustakawan Sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik,” terang Faizin—sapaannya. “Dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.”
“Kami menyiapkan acara ini untuk 60 peserta. Pak Faizin memberi informasi kalau pesertanya berkisar 40 orang. Ternyata pada waktu hari H peserta mencapai 82 orang. Ini karena sebagian peserta baru melakukan registrasi pada waktu acara,” jelas Dewi Musdalifah, Ketua MPI PDM Gresik. “Alhamdulillah, ini menandakan banyak sekolah yang antusias.”
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik Ir Dodik Priyambada SAkt dan anggota Bidang Pendidikan Dasar Majelis Dikdasmen PDM Nurul Wafiyah MPd mendapat mandat sebagai pemateri.
Selain dua pemateri tersebut, hadir pula narasumber dari Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Lasa HS dan Ketua Serikat Taman Pustaka Muhammadiyah, David Efendy.. Tampak pula A. Sidiq Notonegoro SAg, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik yang membidangi MPI.
“Kita harus membuat perpustakaan menjadi senyaman mungkin. Mulai dari tempat duduknya. Kita tata perpustakaan dengan baik sehingga banyak siswa yang betah disini. Jika sudah seperti itu bantuan akan berdatangan,” papar Lasa HS, yang juga penulis buku Manajemen Perpustakaan, memberi beberapa tips.
Soal keluhan keterbatasan fasilitas menjadi sorotan Nurul Wafiyah. “Minimnya dana tidak boleh menjadi alasan untuk tidak mengembangkan perpustakaan,” ujarnya.
Menurutnya, solusinya bisa dilakukan program sharing buku dengan sekolah lain. “Seperti yang dilakukan Perpustakaan SMA Negeri 1 Manyar (Smanema). Ada rak khusus yang menyediakan buku-buku sharing antarperpustakaan sekolah”, terang Koordinator Perpustakaan Smanema yang berhasil membawa sekolahnya menjadi Juara IV Lomba Perpustakaan SMA/SMK Nasional.
Sementara itu David Efendy menambahkan beberapa tips. “Ada banyak donatur buku yang siap mengirimkan buku ke sekolah-sekolah se-Indonesia,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, PT Pos Indonesia memberikan pelayanan bebas biaya pengiriman buku ke seluruh Indonesia dengan berat maksimal 10 kg sekali kirim. “Pastikan sekolah Anda terdaftar dalam website PT Pos Indonesia, jika belum silakan mendaftar dulu,” urai dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.
Dalam sesi rencana tindak lanjut (RTL), Faizin mengatakan workshop seperti ini saja tidak cukup untuk membangun budaya literasi di sekolah saja. “Perlu adanya sistem yang mendukung kegiatan tersebut. Salah satunya dengan mengadakan lomba perpustakaan sekolah,” ujar Co-Founder Sekolah Inspirasi ini.
Dia menyampaikan, MPI akan bekerja sama lagi dengan Majelis Dikdasmen PDM Gresik untuk mengadakan lomba tersebut yang dijadwalkan bulan Januari – Maret 2019.
“Semua sekolah dianjurkan untuk mengikuti lomba ini. Selain untuk memperbaiki perpustakaan, masing-masing sekolah juga bisa memanfaatkannya sebagai ajang penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019-2020,” turur dia.
Salam Literasi! (Mardliyatul Faizun)