PWMU.CO-Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo sosialisasikan pengetahuan tanggap bencana gempa kepada murid-murid, Jumat (19/10/2018). Acara ini bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya.
Satrio Nurridanto bersama lima anggota Basarnas menjelaskan, prinsip STOP yang harus diingat saat terjadi gempa. STOP itu singkatan dari Sit (duduk), Think (berpikir), Observe (mengamati), dan Plan (merencanakan).
”Sit. Tetaplah duduk pada posisi awal. Kedua, Think. Jangan panik dan tetap berpikir mencari tempat paling aman untuk berlindung. Kemudian Observe. Silakan diperhatikan apakah lingkungan sudah aman atau belum untuk berpindah tempat. Terakhir Plan. Rencanakan tempat yang paling strategis untuk berlindung,” jelas Satrio.
Dia juga mengingatkan, jangan bersembunyi di bawah meja saat terjadi gempa. ”Lebih aman di samping meja, karena kita bisa menggunakan meja sebagai pelindung apabila bangunan tembok roboh,” katanya.
Anak-anak, sambungnya, juga bisa berlindung tepat di pojok ruangan kelas. Apabila keluar, selalu gunakan benda-benda sekitar untuk melindungi kepala seperti tas atau meja dada,” imbaunya.
Ditemui setelah memberikan pengarahan, Satrio menjelaskan, penyuluhan tanggap bencana sangat diperlukan agar anak-anak tahu dan sadar potensi gempa dan bagaimana cara menyelamatkan diri sendiri dan orang lain.
Siswa kelas 4 Yuri Adhayaksa menyatakan senang bisa bertemu anggota Basarnas. Ia menilai tugas Tim SAR itu keren. ”Sekarang insy Allah sudah tahu cara berlindung yang aman jika ada gempa dan tidak boleh panik,” ujarnya. (Hilda)