
Fahira Tri Amanda siswa SMPM 12 GKB memilih toga dalam game kata berantai di Science Camp.
PWMU.CO-Fahira Tri Amanda begitu teliti memilih dan memilah Toga (tanamam obat keluarga) di piring warna hijau. Berkali-kali dicium. Lalu diletakkan kembali. Pilih toga lagi. Akhirnya diambil satu, lalu diserahkan ke pembina.
”Salah. Ini kunyit,” kata pembina. Fahira langsung nyengir kuda mengetahui Toga yang dipilih keliru. Dia ditugasi mengambil lengkuas. Tapi yang dipilih kunyit. ”Malu aku,” katanya tersipu.
Itulah keseruan game Kata Berantai yang dimainkan dalam outbound Science Camp SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik di Trawas, Jumat (9/11/18).
Game ini belajar komunikasi yang dipadu dengan pembelajaran Toga. Mulai dari jahe, kunyit, lengkuas, kencur, dan kunir. “Ketika teman menginformasikan lengkuas. Ya saya ambil lengkuas. Kok salah pilih. Ternyata kunyit, ” ujarnya.
Kesalahan itu juga dialami teman-teman di kelompok lain. Misalnya Rizka Lailatur Rahmah. Ketika harus memilih kencur, dia malah mengambil lengkuas.
“Padahal semua siswa sudah diberi informasi sebelum permainan Toga dan fungsinya. Selain itu, kami sudah mencium satu per satu Toga tersebut. Ketika lomba, kok salah pilih ya,” ujar cewek yang bercita-cita jadi insinyur ini.
Rizka mengatakan, selain tahu jenis dan fungsinya, metode permainan ini sangat efektif. Meskipun ada kesalahan, proses ini bisa cepat mengena, bisa hafal mana itu lengkuas atau kunyit.
“Dari bau atau bentuk sangat mudah dikenali,” katanya seraya menirukan pembina di akhir sesi game. (Ichwan Arif)