PWMU.CO-Siang itu murid-murid duduk menghadap layar screen yang dipasang di kelas. Ada komputer yang dipancarkan lewat LCD ke layar. Di sebelahnya dilengkapi speaker, mikrofon, dan koneksi internet yang lancar.
Rabu (14/11/2018) itu sebanyak 36 siswa kelas 8D SMP Muhamamdiyah 1 Simolawang Surabaya sedang mengikuti telekonferensi lewat program Skype a Thon yang diadakan oleh Microsoft.
Narasumbernya Haris Izmee, presiden direktur Microsoft Indonesia yang saat itu berada di Jakarta. Peserta konferensi selain di Surabaya juga diikuti secara live oleh SMP Negeri 6 Ponorogo dan SMAN 1 Pati.
“Saya Haris Izmee. Warga negara Malaysia. Memulai karier pada tahun 1998. Persis saat terjadi krisis moneter di Asia,” kata Izmee tampak di layar monitor. Acara ini dipandu Obert Hoseanto, Education Programs Manager Microsoft Indonesia.
”Semula saya bekerja di perusahaan di Malaysia selama beberapa tahun. Baru berlanjut ke Consulting Firm, berkarier di General Electric sebelum masuk ke Microsoft Indonesia. Saat ini, saya sudah satu tahun di Microsoft Indonesia,” sambungnya.
Dia menambahkan, pentingnya mindset selalu mau belajar dan membaca hal-hal baru. Terkadang perjalanan hidup akan membawa kita menghadapi hal-hal baru yang tidak pernah kita pelajari di sekolah.
”Maka kita harus selalu siap belajar lagi kapan pu. Juga penting bagi kita untuk terbuka terhadap kultur baru, terutama jika ingin belajar atau bekerja di negara lain. Kalau tidak memperhatikan kultur lokal, bisa jadi semua yang kita lakukan kurang tepat sasaran,” tandas Haris Izmee.
Usai paparan, peserta telekonferensi diberi kesempatan bertanya. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan termasuk Syarifa, siswa SMP Muhammadiyah 1 Surabaya. Dia menanyakan apa saja yang perlu dipersiapkan agar menjadi orang yang sukses.
Izmee menjawab, kesuksesan ditentukan sejak dini. Diawali dengan membangun keyakinan. Bahwa diri kita bisa sukses, belajar dengan giat, mematuhi nasihat orang tua dan guru, membaca buku buku yang bermanfaat, mencari sumber belajar selain buku misalnya dari tokoh profesi.
Pertanyaan lain dari Candra. Dia bertanya apakah open hearts dan open mind bisa menyatu? Dijawab oleh Izmee, untuk menjadi sukses tentu saja kita harus membuka pikiran. Menjadi lebih terbuka untuk menerima hal hal baru.
”Sementara hati kita tentu saja harus mengimbangi pikiran kita, menyaring hal baik dan buruk. Jadi kita harus mampu berpikir untuk kesuksesan di masa mendatang. Berpikir ke arah kemajuan dengan tetap melibatkan hati yang jernih untuk memilah mana yang baik dan benar,” tuturnya.
Obert Hoseanto menjelaskan, program Skype a Thon merupakan program kegiatan tahunan Microsoft. Tujuannya untuk menghubungkan ruang kelas dari berbagai belahan dunia, sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan pengalaman belajar. (Martiningsih)