• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Quick Count dan Kesadaran Menang-Kalah dalam Pilpres

Kamis 18 April 2019 | 16:44
in Headline, Kolom
0
54
SHARES
55
VIEWS
Anwar Hudijono (MN/PWMU.CO)

PWMU.CO – Begitu hasil quick count (QC) diumumkan di televisi, Rabu (17/4/19) sekitar pukul 15.10 WIB, ada dua reaksi publik yang kontras. Yang jagonya menang langsung eforia, bersuka cita, tertawa, bersorak. Saking eforianya mereka bersikap layaknya keburu jongkok padahal pintu toilet belum dibuka.

Secara psikologis, orang yang dilanda mabuk eforia akan mengidentifikasi betapa dirinya sangat hebat layaknya kecoa yang merasa dirinya macan. Sangat penting dan berarti layaknya serpih kayu tetapi merasa menjadi blandar. Merasa dirinya superhero.

Sering kali berlaku lajak seperti sedang kalap. Bertingkah justru untuk menyakiti, mengejek mereka yang kalah. Sudah tidak ada lagi tenggang rasa bagaimana jika dirinya di pihak yang kalah. Padahal bintang pun tidak akan mengejek lawannya yang kalah.

Meskipun pada akhirnya mereka tidak akan dicatat dalam sejarah. Betapa hebatnya para kuli yang membangun Candi Borobudur tetapi sama sekali tidak dikenal sejarah. Yang dikenal cuma raja yang mendirikan candi itu yaitu trah Mataram kuno. Betapa hebatnya para prajurit Mongol yang mengantar Jenghis Khan menguasai sepertiga dunia, tetapi yang dikenal sejarah hanya Jenghis Khan beserta beberapa panglimanya seperti Hulagu Khan.

Ya begitu suratan nasib relawan, tim sukses, penggembira. Paling-paling dirinya sendiri yang mengenang. Biasanya dibumbui yang macam-macam biar tambah keren bin seru. Bahkan eforia kegembiraan itu berbalik menjadi kecewa ketika ternyata tidak direken sama sekali layaknya tukang dorong mobil mogok, setelah mobil jalan ditinggal bahkan sempat diludahi.

Adapun yang kalah kaget bukan kepalang layaknya mendengar petir di siang bolong. Mereka tidak percaya jagonya kalah. Mereka melakukan penyangkalan. Suasana kebatinannya campur baur, sedih, galau, marah. Sampai rasanya ingin menendang televisi yang menyiarkan hasil QC tersebut. Untungnya masih sadar karena itu televisi kreditan sendiri yang belum lunas.

Baca Juga:  Prabowo King Maker, Gatot Calon Presiden

Sikap kontras itu dari individu-individu kemudian berkumpul dengan senasib. Yang eforia jadi eforia kolektif. Berpesta pora. Saling tepuk telapak tangan. Berangkulan. Ketawa-ketiwi. Yang sedih jadi grup paduan lagu simfoni lara. Ketika bertemu sama-sama tertunduk layaknya bunga putri malu tersentuh tungkak. Yang dilakukan lebih saling curhat.

Jika saja kedua kelompok ini ditempatkan di satu ruangan, suasananya akan mirip dengan final Piala Dunia Rusia 2018 lalu. Sang juara Perancis eforia, bersorak, tertawa, bergembira menenteng piala. Sementara Kroasia yang kalah tertunduk sedih campur malu, melangkah gontai seperti hewan mentok ambeien, ditambah dengan air mata meleleh layaknya es loli kepanasan.

Setelah bangun tidur, yang menang maupun yang kalah segera sadar bahwa hasil pilpres belum final. Hasil yang sekarang ini masih menurut QC. Yang namanya QC itu bukan hasil sesungguhnya karena di situ ada margin error. QC itu hanya bahan untuk membuat prediksi awal. Bukan untuk membuat kesimpulan. Hasil sah pilpres masih menunggu tanggal 22 Mei 2019 berdasar real count KPU.

Di tahap ini memang masih ada penyangkalan. Bagi yang eforia, penyangkalannya meski belum final tapi QC biasanya benar. Minimal 90 persen. Sementara yang kalah, penyangkalan berbentuk lembaga QC setting-an, menyebar kebohongan.

Tapi diperkirakan beberapa hari lagi, babak penyangkalan ini akan hilang kecuali kalau televisi memanas-manasi terus. Dalam banyak hal, media televisi maupun media lain, itu seperti kompor demi mengejar rating dan iklan.

Pakem Allah
Bagi insan yang beriman segera mengembalikan peristiwa politik kekuasaan semua itu kepada Allah. Dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 26 difirmankan: “Katakanlah, wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Baca Juga:  Haruskah Jokowi Lawan Kotak Kosong?

Karena kalah menang itu sudah menjadi pakem Allah. Sunatullah. Secara khusus disebut sunnatu at-tadaawul (sunnatullah dalam hal pergantian giliran kepemimpinan).

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

”Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) …” (Ali Imran ayat 140)

Pergantian kepemimpinan di Indonesia juga tidak lepas dari sunnatu at tadaawul tersebut. Bung Karno menjadi presiden 20 tahun, Pak Harto 32 tahun, Habibie hampir 2 tahun, Gus Dur 2 tahun, Mega 3 tahun, SBY 10 tahun. Jika Jokowi menang berarti diberi dua periode (tidak berani bilang 10 tahun karena umur manusia menjadi rahasia Allah). Jika ternyata Prabowo yang menang berarti dia mendapat jatah giliran dari Allah.

Sunnatu at tadaawul ini sebenarnya juga bagian dari sunnatullah bahwa hidup ini memang bergiliran atau bergantian. Tidak ada yang kita miliki selamanya. Rumah yang kita tempati suatu saat akan ditempati orang lain. Duit yang kita pegang pagi, siangnya sudah ganti di tangan kasir pegadaian. Bahkan bojo itu terkadang juga bergantian. Maksudnya setelah suaminya meninggal, si janda menikah lagi dengan orang lain. Nah, itu artinya bojo juga bergantian.

Dengan kesadaran keimanan yang demikian, maka yang eforia maupun yang sedih akan segera tenang kembali ibarat gelombang laut yang mulai tenang. Airnya kembali jernih. Semua akan kembali kepada tugas dan fungsi masing-masing.

Baca Juga:  Saweran pun Diundat: Sandiaga dan Serangan Emak-Emak Militan

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا

“Katakanlah, tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al Isra ayat 84).

Yang guru kembali mengajar. Yang tani kembali ke sawah ladang. Yang ustad kembali menyampaikan ilmu. Yang dokter kembali mengurus orang sakit.

Kembali merajut hubungan sosial yang harmonis. Yang menjadi pijakan adalah Alhujurat ayat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Secara khusus sesama orang beriman, kembali menjalin sebagai ikhwah atau saudara.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Alhujurat ayat 10).

Biarlah Pilpres ini mengalir sesuai dengan jalurnya. Semua harus menjaga ukhuwah. Baik ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah. Pilpres itu hanya lima tahunan di mana yang menang dan kalah pasti akan digilir oleh Allah. (*)

Kolom oleh Anwar Hudijono, wartawan senior tinggal di Sidoarjo.

Tags: Pilpres 2019Quick Count
Share22SendTweet14

Related Posts

Saweran emak-emak
Kolom

Saweran pun Diundat: Sandiaga dan Serangan Emak-Emak Militan

Minggu 27 Desember 2020 | 14:06
519
Reshuffle
Kabar

Reshuffle Kabinet Jokowi Disoroti Media Aussie

Kamis 24 Desember 2020 | 10:28
395
Amien Rais bersama penulis, tengah. Cerita Pilpres 2019.
Headline

Cerita Pilpres 2019 yang Belum Terungkap tentang Amien Rais

Selasa 28 April 2020 | 14:16
15.7k
Mengalkulasi Energi Kultural Muhammadiyah di Tahun Politik
Kolom

Pilpres dan Perangkap Konspirasi Global

Sabtu 4 Mei 2019 | 10:06
60
Mengenang Yesus Putra Maryam, Tokoh Kontroversi yang Sering Disalahpahami
Kolom

Epidemi Post-Lie, Dusta Berbahaya adalah Sembunyikan Kebenaran dari Publik

Selasa 23 April 2019 | 11:59
61
Mengalkulasi Energi Kultural Muhammadiyah di Tahun Politik
Kolom

Tangan Tuhan di Injury Time Pilpres

Jumat 12 April 2019 | 17:29
70
Next Post
Usai Libur Coblosan, Masuk Sekolah Siswa Langsung Bahas Pemilu

Usai Libur Coblosan, Masuk Sekolah Siswa Langsung Bahas Pemilu

NH 41 Juga Unggul di TPS Luar Basisnya

NH 41 Juga Unggul di TPS Luar Basisnya

Suhu Politik Kian Memanas, Ini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Ajak Masyarakat Cooling Down, Ini 10 Poin Pernyataan PP Muhammadiyah Usai Coblosan

Belajar Bisnis dari Pengusaha Sari Kedelai

Belajar Bisnis dari Pengusaha Sari Kedelai

Satu Pekan Menulis, Guru-Siswa SMP Musa Blitar Terbitkan Buku Pertamanya

Satu Pekan Menulis, Guru-Siswa SMP Musa Blitar Terbitkan Buku Pertamanya

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
253

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
787

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
221

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
391

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Salihi Saleh

Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:09
Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Sabtu 23 Januari 2021 | 08:10
Pembubaran Komnas HAM

Pembubaran Komnas HAM

Jumat 22 Januari 2021 | 20:13
Anemia

Anemia pada Remaja Putri, Ini Risikonya

Jumat 22 Januari 2021 | 18:56
Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 15:57
Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Jumat 22 Januari 2021 | 15:32
Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Jumat 22 Januari 2021 | 14:55
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Jumat 22 Januari 2021 | 11:39
TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

Jumat 22 Januari 2021 | 11:28

Berita Populer Hari Ini

  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5535 shares
    Share 2214 Tweet 1384
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5054 shares
    Share 2022 Tweet 1264
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    4941 shares
    Share 1976 Tweet 1235
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8499 shares
    Share 3400 Tweet 2125
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3155 shares
    Share 1262 Tweet 789
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3145 shares
    Share 1258 Tweet 786
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5338 shares
    Share 2135 Tweet 1335
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    2991 shares
    Share 1196 Tweet 748
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    1609 shares
    Share 644 Tweet 402
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    881 shares
    Share 352 Tweet 220
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama