PWMU.CO-Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Raushan Fikr Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM menyusun buku bertema pendidikan.
Buku diberi judul Mendidik dari Akar Rumput itu dipasarkan lewat media sosial, Jumat, (26/4/2019).
Halaman kata pengantar ditulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang pernah menjadi Rektor UMM.
Achmad Santoso, salah satu inisiator penerbitan buku ini menyampaikan, buku ini semacam refleksi pengembaraan pemikiran dan perenungan yang dilakukan para dosen, guru, praktisi, dan pemerhati bidang pendidikan. Ditulis dengan gaya yang ringan dan mudah dipahami pembaca.
”Buku ini kami pasarkan secara Pre Order (PO) sembari menunggu proses penerbitan,” katanya. ”Insya Allah bulan Mei buku ini sudah terbit,” lanjutnya.
Pria yang saat ini bekerja sebagai editor bahasa di salah satu media cetak nasional ini mengungkapkan, buku ini disusun dengan semangat menghidupkan budaya literasi dengan menyuguhkan bacaan yang berupa hasil refleksi dan pengalaman para penulisnya di dunia pendidikan.
”Disusun oleh 34 orang yang tergabung dalam Alumni IMM Komisariat Raushan Fikr FKIP UMM yang berlatar belakang profesi dan angkatan yang berbeda, tapi yang dominan berprofesi sebagai pendidik,” ungkapnya.
Dia menyumbang tulisan berjudul Dari Sekolah Knowing ke Sekolah Being: Metamorfosis Pendidikan Indonesia.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu Nurbani Yusuf salah satu kontributor paling senior dalam buku ini. Tulisannya Revitalisasi Peran Guru ikut menghiasi di dalamnya.
Dia mengatakan, menulis adalah pekerjaan para ulama. ”Membangun peradaban dengan menulis lebih abadi dan bermakna,” katanya.
Menurutnya, tema buku ini sangat menarik karena bersangkut dengan tugas mulia menyiapkan generasi yang santun dan beradab.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu ini berharap, buku ini sebagai warisan peradaban yang bermula dari tradisi menulis buku melawan tradisi meme dan hoax.
Selain itu Ode Rizki Prabtama, ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM Malang Raya mengungkapkan rasa bahagianya.
”Saya sangat berbahagia karena alumni IMM Raushan Fikr punya kesadaran kolektif untuk membangun gerakan literasi yang nyata. Buku ini adalah karya monumental yang punya daya rekam jauh, luas, serta lama. Ide dan gagasan yang tertuang dalam narasinya menyimpan kekayaan pikiran di bidang pendidikan,” katanya. (Moh. Anis)