PWMU.CO –Keringat Arsya bercucuran sebelum memasuki arena. Ia terlihat nervous. Ini adalah kali pertama ia mengikuti kejuaraan Tapak Suci. Tapi begitu berlaga dia tampil memukau. Dia rebut medali emas.
Arsya Fachri Al-Fauzi, salah satu dari 8 siswa SD Muhammadiyah 1 Krembung yang mengikuti kejuaraan Tapak Suci Open Tournament untuk SD dan SMP se-Sidoarjo, Sabtu-Ahad (27-28/4/19).
Satu pekan sebelum kejuaraan berlangsung, ayah Arsya, Wahyuwono, menemui wali kelas minta izin Arsya tidak bisa mengikuti lomba silat karena suka mimisan. Saat kelelahan atau benturan hidungnya pasti berdarah.
Selang dua hari, Feny Rahmawati, ibunda Arsya, menghubungi wali kelas menanyakan apakah pendaftaran kejuaraan Tapak Suci masih dibuka. ”Saya tidak tega melihat anak saya menangis,” ujar Feny yang juga guru ini.
Karena kemauannya yang kuat Arsya merengek kepada orang tuanya agar diizinkan mengikuti kejuaraan silat. Dengan berbekal hasil konsultasi dokter, akhirnya orang tua mengizinkan dengan catatan harus minum vitamin sebagai penyeimbang ketika kelelahan.
Sontak siswa kelas 4 itu tampak sumringah dengan keputusan itu. Usahanya tidak sia-sia. Siswa kelahiran Sidoarjo, 14 Juni 2009 ini akhirnya mendapatkan medali emas. ”Baru pertama kali ikut kejuaraan, saya tidak menyangka mendapatkan medali emas. Semoga saya bisa mengikuti lomba lagi,” ujar siswa berdagu sigar jambe itu.
Selain Arsya, tujuh siswa SD Mutu Krembung juga berhasil memperoleh medali yang diselenggarakan di gedung serbaguna Smamda Sidoarjo.
Medali emas diraih oleh Faris (Kelas III). Medali perak diraih oleh Rafa (kelas I), Prabu (kelas I), Ibra (kelas I), Hafif (Kelas II), Ardi (Kelas IV). Serta medali perunggu yang diraih oleh Angga (kelas V).
Pelatih ekstra kurikuler Wildan mengaku bangga dengan anak didiknya. ”Permulaan yang baik. Saya bangga dengan anak-anak yang sudah menampilkan terbaik. Semoga bisa membangkitkan semangat pesilat cilik SD Mutu Krembung untuk mengikuti kejuaraan di tingkat yang lebih tinggi,” katanya. (Nuril)