Lima Pesan Jibril pada Nabi untuk Kita, kolom ditulis oleh Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
PWMU.CO – Sebuah hadits sahih dari sahabat Jabir diriwayatkan Abu Dawud dan Ibnu Asyakir menceritakan suatu hari Jibril datang kepada Rasulullah.
Jibril lalu berkata tentang lima hal penting. Pertama: Ya Muhammad, Isy ma syi’ta fainnaka mayyitun. Wahai Muhammad, silakan engkau menjalani hidup sesukamu. Tapi ingat engkau bakal mati.
Hidup adalah sebuah kesempatan mahal. Diberikan Allah dengan dicukupi segala kebutuhan. Kita tinggal memanfaatkan. Namun kesempatan mahal itu ada batas akhirnya. Kita boleh mengisi apa saja dan dengan cara apa saja untuk mengisi kehidupan kita.
Kita diberi kebebasan. Mau mendekat Tuhan atau menjauhi Nya. Beriman atau tidak. Dihabiskan bersenang-senang ikut nafsu atau hidup tertib sesuai tuntunan. Mau berpikir aneh, liberal, mengagungkan rasio semata atau merujuk pada tuntunan agama.
Hidup serakah hanya menumpuk harta atau menjadikan harta sebagai alat melakukan kebaikan untuk sesama. Kita bebas melalukan pilihan. Bahkan silakan saja kalau pilih hidup tanpa rasa malu karena tidak lagi punya hati.
Namun diingatkan, semua itu ada batas waktunya. Jika masa kematian tiba maka panggung kita sudah selesai. Semua prilaku terekam dengan jelas. Digambarkan nanti mulut kita terkunci tidak lagi bisa bicara membela diri.
“Pada hari itu Kami tutup mulut mereka. Tangan-tangan mereka yang bicara kepada Kami dan kaki-kaki mereka menjadi saksi atas semua perbuatan yang dulu mereka lakukan. (Yasin 65).
Nanti ada video rekaman atas perilaku kita selama hidup di dunia sangat sempurna. Bukan hanya merekam prilaku fisik. Tetapi video itu tembus merekam pula isi hati kita ketika melakukan aktivitas. Jadi niat dan motivasi yang berdetak di hati juga termonitor dengan jelas.
Video yang luar biasa canggih. Tidak ada yang terlewatkan. Termasuk apa saja yang terbersit jauh dalam hati kita. Allah berfirman: “Dan sungguh Aku telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya. Dan Aku lebih dekat kepadanya daripada urat nadi lehernya.” (Qaf 16).
Sekarang bicara tidak hanya dengan mulut. Tetapi dengan jari kita. HP menjadi penyambung lidah yang canggih. Maka nanti kalimat yang terangkai lewat jari-jari kita atau berita baik dan hoax yang kita forword kepada sahabat kita juga akan dimintai tanggung jawab.
Berpisah dengan Kekash Hati
Pesan kedua: wa ahbib ma syi’ta fa innaka mufarikuhu. Silakan mencintai apa saja yang engkau cintai. Tapi ingat kamu pasti berpisah dengan yang kamu cintai itu.
Apakah yang kita cintai dalam hidup ini? Banyak! Kita cinta pada anak-anak. Tapi ingatlah bahwa anak-anak itu segera bepisah dengan kita. Hanya beberapa tahun bekumpul.
Ketika mereka sudah menikah dan membangun keluarga sendiri, kita mulai berpisah dengan anak kita. Walaupun belum benar-benar berpisah. Tapi nanti pada saatnya kita akan benar benar berpisah. Ketika kematian tiba.
Cinta pada kekuasaan? Juga akan berpisah. Jabatan kita akan digantikan orang lain. Atau pernsiun. Atau harus lengser karena aturan. Atau tidak terpilih lagi sebagai wakil rakyat. Atau sebab-sebab lain. Yang pasti kekuasaan itu tidak langgeng dalam genggaman kita. Pasti lepas.
Cinta kepada istri atau wanita? Juga tidak abadi. Ada saatnya harus bepisah. Mungkin istri atau kita yang meninggal duluan.
Asmara? Ada yang mengatakan antara benci dan cinta itu hanya dipisahkan lembar yang tipis. Bisa berubah sangat cepat. Sekarang cinta. Besok benci. Kita ingat cerita cinta Zulaikha kepada nabi Yusuf. Cinta membara dari Zulaikhah yang tertolak menjadikan dia sangat benci kepada Yusuf. Tidak cukup memasukkan ke penjara. Namun menyuruh orang untuk menyiksa Yusuf.
Cinta dengan harta? Jarak waktunya juga sangat pendek. Mungkin hilang karena ditipu orang. Bisnis yang rugi. Habis untuk pengobatan ketika sakit. Atau harta itu sudah tidak menarik di hati karena sedang bergelut dengan masalah yang lebih besar. Misalnya ketika orang terkena struke, badan lemas tergolek tidak berdaya, maka harta telah kehilangan daya tariknya.
Ali Bin AbuThalib memberi pesan yang indah. Cintailah sesuatu itu sekadarnya. Boleh jadi di belakang hari kamu membencinya. Sebaliknya jika kamu membenci sesuatu maka sekedarnya saja karena boleh jadi di belakang hari kamu mencintai yang kamu benci itu.
Kita harus siap berpisah dengan yang kita cintai. Bisa terjadi seketika dan kapan saja.
Balasan Perbuatan
Pesan ketiga: Wa’mal ma syi’ta fainnaka tujza bihi. Silakan berbuat sesukamu. Tapi ingat kamu akan dapat balasan dari setiap perbuatanmu itu.
Tuhan Maha Baik Hati. Sangat sayang kepada hambanya.
Jika kita melakukan satu kebaikan maka balasannya minimal sepuluh kali lipat. Tetapi jika kita malakukan kesalahan maka balasannya sebanding dengan kesalahan itu. Semua perbuatan baik dan buruk akan dibalas. Tidak ada yang terlewatkan.
“Siapa yag berbuat kebaikan, maka balasannya sepuluh kali lipat dari perbuatannya. Dan siapa yang bebuat kejahatan maka dia dibalas sesuai dengan kejahatannya. Dan mereka tidak dirugikan/didhalilimi” (al-An’am 160).
Dengan bonus besar dari Tuhan, kebaikan dibalas minimal sepuluh kali, seharusnya kita berebut atau berlomba melakukan kebaikan. Tetapi kenyataan sering sebaliknya. Amat berat kaki melangkah di jalan kebaikan. Sebaliknya sangat ringan melangkah di jalan dosa.
Mengapa? Inilah sebabnya. “Iblis berkata: Tuhanku dikarenakan Engkau telah memutuskan aku sesat, maka pasti aku jadikan kejahatan terasa indah di bumi. Dan aku akan menyesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hamba-Mu yang sangat ikhlas.” (al-Hijr 39-40).
Kejahatan sering lebih menarik di hati kita daripada kebaikan. Itu karena kejahatan selalu dihiasi dengan keindahan. Hiasan apakah yang paling indah dan besar daya tariknya?
- Uang
- Uang
- Uang
- Berikutnya baru daya tarik lain seperti kekuasaan, asmara, dan sebagainya.Uang adalah minyak oli paling licin dalam kehidupan. Banyak, banyak, banyak sekali orang tergelincir karena uang. Dari semua lapisan, dari semua profesi, dari bermacam tingkat pendidikan semuanya bisa terpeleset oleh licinnya oli kehidupan yaitu uang.
Ada orang-orang sangat terhormat terpeleset uang lalu dengan hina masuk penjara. Sama dengan para bajingan yang memang berprofesi sebagai penjahat lalu masuk penjara.
Bahkan orang yang paham agama juga bisa terpeleset minyak oli kehidupan yang licin ini. Beberapa menteri agama masuk penjara gara-gara terpeleset licinnya uang. Uang bisa memperlancar segalanya. Memperlancar kebaikan. Juga memperlancar kejahatan.
Shalat Malam Sumber Kemuliaan
Pesan keempat: Wa’lam, inna syarafal mukmini qiyamuhu bil laili. Dan ketahulilah wahai Muhammad sesungguhnya kemuliaan seorang beriman itu karena tekunnya salat malam.
Shalat malam adalah satu-satunya shalat sunnah yang perintahnya disebutkan dalam al-Quran. Shalat sunnah yang lain disebutkan dalam hadits. Ini menunjukkan bahwa shalat malam punya kedudukan tersendiri. Kata Rasulullah, salat paling afdlal sesudah salat wajib adalah shalat malam.
Apakah Anda termasuk orang yang rajin shalat malam atau tahajud? Tahajud itu shalat malam yang didahului dengan tidur. Berbahagialah jika Anda termasuk orang yang tekun shalat malam. Karena shalat malam itu penuh dengan kemuliaan.
- Orang tekun salat malam itu diberi kedudukan yang terpuji di sisi Tuhan. Allah berfirman: ‘Asa an yab’atsaka rabbuka maqaman mahmuda, semoga Allah memberimu kedudukan yang terpuji. (al- Isra’ 79)
Kata “semoga”, jika itu datang dari Allah maka bisa dipastikan akan terjadi. Orang yang tekun salat malam akan diberi Allah posisi yang terpuji. Posisi yang terhormat di sisi Allah dan di mata manusia.
Sebagain mufasir mengatakan yang dimaksud tempat terpuji adalah mendapat syafaat dari Rasulullah nanti di hari kiamat. Ketika itu semua orang sedang panik, bingung memikirkan dirinya. Saat itu Rasulullah memberi syafaat sehingga terang benderang bagi orang yang tekun salat malam.
Orang mukmin jika kaya maka dia menjadi mukmin yang dermawan. Maka di mata Allah dia terpuji dan di mata manusia dia dihargai. Sebaliknya jika dia miskin, maka dia orang miskin yang terhormat. Dia miskin harta tetapi kaya jiwa. Dia bisa menjaga kehormatan diri. Tidak meminta-minta. Memegang amanah. Bicaranya selalu baik dan terukur. Dia orang miskin yang terhormat di sisi Tuhan dan terhormat di mata manusia. - Orang yang tekun shalat malam itu dimudahkan urusannya. Urusan pekerjaan, urusan rumah tangga, urusan sosial dan urusan lainnya. Wa qul rabbi adkhilni mudkhala sidqin. Ya Tuhan masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar.
Orang yang tekun salat malam, maka prilakunya dibimbing Tuhan. Jika dia mengambil keputusan maka keputusan itu keputusan yang benar. Jika harus bersikap maka sikapnya selalu yang terbaik. - Diberi solusi terbaik ketika punya masalah. Diberi ilham untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Karena itu ketika kita punya masalah maka adukanlah masalah itu kepada Allah, terutama ketika kita salat malam. “Wa akhrijni mukhraja sidqin. Dan keluarkanlah aku dengan cara keluar yang paling benar, cara keluar yang terbaik.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Bagi orang yang tekun salat malam, maka tidak ada jalan buntu. Allah akan menolong dengan cara memberi inspirasi untuk menemukan jalan keluar. Inspirasi itu macam-macam sumbernya. Bisa dari melihat orang lain. Bisa muncul ketika nonton televisi atau ketika membaca berita di surat kabar. Atau bahkan bisa muncul melalui mimpi. - Dilindungi Allah.
Orang yang tekun shalat malam maka Allah akan memberi perlindungan dari niat jahat seseorang atau dari orang yang berniat mencelakai dia. Itu tercermin dari doa yang dianjurkan al-Quran untuk dibaca setiap kali selesai melakukan salat malam. Waj’al li min ladun ka sulthanan nashira. Dan berikanlah aku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong.
Demikian beberapa keutamaan salat tahajud. Kita bisa membaca lengkap dari al-Quran surat al-Isra ayat 79-80.
Menjauhi Minta-Minta
Pesan kelima: Wa izzuhu istighnauhu anin nas. Gagahnya seseorang karena tidak minta-minta kepada orang lain.
Seorang peminta-minta akan kehilangan harga diri. Sebelum kemiskinan melilit hidupnya sebenarnya yang miskin lebih dahulu adalah mintalnya. Kemiskinan mental itu menyebabkan dia menjadi pengemis.
Ada pengemis konvensional dan ada pengemis berdasi. Kedua jenis pengemis ini sama-sama miskin rohani. Yang beda hanya cara dan tempat operasi. Pengemis konvensional tempat operasinya di jalan, lampu merah, atau operasi dari rumah ke rumah. Tetapi pengemis berdasi tempat operasinya di balik meja birokrasi. Tetapi mereka semua sama-sama kehilangan harga diri.
Nanti di akhirat para pengemis ini, yang konvensional maupun yang bedasi akan dibangkitkan dengan muka tanpa dibalut daging. Demikian Rasulullah pernah bersabda. (hadits al Bukhari dan Muslim). Hal itu karena semasa hidup di dunia mereka tidak punya rasa malu. Tidak punya harga diri.
Itulah lima pesan Jibril kepada Rasulullah. Pesan itu tentu untuk umatnya. Untuk kita semua. Bukan untuk Rasulullah. Berikut ini saya ulang kembali lima pesan Jibril itu.
- Hiduplah sesukamu tapi ingat kamu bakal mati.
- Cintailah apa yang kamu cintai, tapi ingat kamu akan berpisah dengannya.
- Berbuatlah sesukamu, tapi ingat kamu akan dapat balasan dari setiap perbuatanmu.
- Kemuliaan seorang muslim karena ketekunannya shalat malam.
- Gagahnya seseorang karena tidak meminta-minta.
Semoga bermanfaat! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.