![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2020/10/Daniel-Mohammad-Rosyid-soal-Kampus-Merdeka.jpg?resize=616%2C441&ssl=1)
Nyhicago1930? Kolom oleh Daniel Mohammad Rosyid, Ketua Pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PDTI) Jawa Timur.
PWMU.CO – Jika tidak segera dicegah, Republik ini menunjukkan tanda-tanda berbahaya sedang meluncur jatuh ke jurang kekacauan sipil: penegakan hukum lumpuh karena aparat direstui elite penguasa (hasil Pemilu transaksional) untuk berselingkuh dengan para penggelap pajak, bandar judi, penjual narkoba dan minuman beralkohol serta mucikari untuk merusak masyarakat. You name it. Sebagai refleksi historis, tokoh gangster yang menguasai kehidupan malam di Chicago pada 1930-an yang terkenal ini adalah Alphonse Gabriel Capone yang sering disebut Al Capone.
Sebagian penguasa Federal yang masih waras akhirnya membentuk sebuah tim rahasia yang kemudian disebut The Untouchables yang dipimpin oleh Eliott Ness, seorang detektif bergelar sarjana ilmu politik dan administrasi bisnis, lalu mempelajari kriminologi. Tujuan tim pimpinan Ness ini adalah memenjarakan Al Capone sekaligus membersihkan kepolisian Chicago dari abuse of power serta korupsi yang sangat parah.
Pada saat kemaksiatan makin marak di mana-mana, extra judicial killings terjadi dari waktu ke waktu, Gus Dur mungkin berseloroh saat mangatakan bahwa hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng.
Mencermati perkembangan mutakhir aspek penegakan hukum di Republik ini, saya khawatir kita sedang berproses menjadi Chicago pada 1930-an. Namun saya ragu apakah masih ada unsur birokrasi kita yang masih waras untuk menemukan seorang Eliott Ness untuk membentuk The Untouchables dan menghabisi Al Capone. Semoga keraguan itu tidak terbukti. (*)
Rosyid College of Arts
Gunung Anyar, Surabaya 18 Desember 2020
Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post