PWMU.CO – Aksi pemboikotan produk Sari Roti oleh berbagai pihak yang pro Aksi Bela Islam berimbas pada turunnya omset penjualan. Terutama penurunan omset pedagang keliling Sari Roti di sekitaran Lowokwaru, Malang.
Si Penjual Sari Roti keliling saat dikonfirmasi pwmu.co (Media Muhammadiyah Jatim) mengaku, dirinya tidak tahu-menahu soal aksi pemboikotan tersebut. Baik itu alasan pemboikotan maupun penyebabnya. Ia menegaskan, dirinya hanya fokus untuk berjualan seperti biasa saja, dan tidak ada informasi apapun dari Sari Roti terkait itu.
(Berita terkait: Dok! SD Teladan Nasional Ini Resmi Hentikan Pasokan Produk Sari Roti dan Sari Roti Hapus Pengumuman Resmi tentang Aksi 212 dari Situs Resminya)
”Saya tidak tahu kalau sari roti itu diboikot. Makanya dagangan saya hari ini kok agak sepi. Oalah, jadi itu toh alasannya,” timpalnya, Sabtu (10/12). Sesaat kemudian ia pun langsung melanjutkan berkeliling untuk jualan ke tempat lain.
Di saat yang sama, Pak Sahli, 67, pembeli produk Sari Roti juga mengatakan hal yang sama. Ia benar-benar tidak tahu-menahu, jika ada aksi boikot terhadap produk Sari Roti. Kakek yang berdomisili di Lowokwaru mengaku membeli produk Sari Roti untuk cucunya.
(Baca: 4 Perjalanan Nasib Situs Sari Roti dalam 8 Hari dan 3 Paragraf Pengumuman Sari Roti tentang Aksi 212 yang Picu Aksi Boikot)
”Setelah saya mendengar bunyi khas dari penjual keliling produk Sari Roti yang biasa melintas di depan rumah, seketika itu pula saya memanggil dan membeli salah satu produk Sari Roti seharga Rp 6 ribu buat cucu saya,” jawabnya spontan kepada pwmu.co (Media Muhammaditah Jatim) ini.
Pak Sali menegaskan kembali bahwa dirinya tidak tau-menahu soal aksi boikot tersebut.”Kan saya tidak tahu kalau sari roti itu diboikot akibat pernyataan resmi yang menyatakan tak terlibat aksi 212,” tegasnya. (izzudin/aan)