Lima Inovasi Alat Peraga Numerasi SD Mugeb; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Lima alat peraga numerasi SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, ikut dipamerkan di Showcase Numerasi yang digelar Forum Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) SD-MI Kabupaten Gresik di Atrium Gressmall, Selasa (17/1/2023).
Satu di antaranya berupa Sequence Board alias papan urutan buatan Saidah SPd dan Diana Nur Safitri. Alat peraga ini untuk membantu siswa kelas I SD memahami konsep materi urutan bilangan.
Di baris pertama, ada beberapa kartu bergambar dengan urutan acak. Di baris kedua, ada ruang untuk siswa mengurutkan kartu bergambar dari urutan terkecil ke terbesar. Sedangkan di baris terakhir, ada ruang untuk mengurutkan dari urutan terbesar ke terkecil.
Kepada PWMU.CO, Saidah menerangkan cara penggunaannya. Pertama, gantungkan kartu bergambar benda secara acak di papan dengan pines warna-warni yang telah disediakan. Kemudian, ambil kartu bergambar itu satu per satu. “Urutkan kartu bergambar mulai dari yang terkecil hingga terbesar sesuai perintah, atau dari yang terbesar hingga terkecil,” imbuhnya.
Saidah juga mengaitkan konsep urutan ini dengan hewan dan buah. Jadi dia membuat kartu bergambar hewan dengan perbedaan ukuran yang mencolok. Misal, gajah, harimau, kambing, dan kucing. “Anak-anak sudah paham besar-kecilnya hewan itu pada kenyataannya, sehingga mempermudah mereka mengurutkan,” terangnya.
Saidah mengungkap, “Setelah para siswa kelas I ar-Rahim mencoba menggunakannya, mereka semakin mudah memahami konsep urutan bilangan. Selain itu, siswa semakin bersemangat saat pembelajaran menggunakan alat peraga. Alhamdulillah proses pembelajaran semakin menyenangkan.”
Tamsalun
Guru jenjang kelas II Suci Damayanti SPd dan Maghfiratun Nikmah SPd membuat alat peraga Taman Penjumlahan Bersusun (Tamlasun). Ninik, sapaannya, mendapat ide konsep penjumlahan bersusun ini dari Tiktok. Kemudian dia mengembangkan berdasarkan imajinasinya sendiri. “Tujuannya untuk mempermudah siswa kelas bawah yang belum bisa penjumlahan bersusun,” ujar Ninik.
Ninik lantas menerangkan cara penggunaannya. Pertama, ambil angka secara acak, dengan syarat angka yang menjadi satuan tersebut jika dijumlahkan menghasilkan angka bernilai puluhan. Masukkan angka tersebut kedalam wadah yang ada. “Mulai jumlahkan bilangannya. Angka di tengah dinaikkan ke atas, kemudian jumlahkan,” tuturnya.
Alat peraga lainnya bernama SpongeB alias Sponge Pembagian. Alat untuk mempermudah siswa memahami konsep pembagian bikinan Rizka Navilah Sari SPd dan Lailatul Mabadi Chaira SPd itu terinspirasi dari kartun favorit anak-anak SpongeBob Squarepants.
Saat menggunakannya di kelas II Bougenvil, Senin (16/1/2023), para siswa langsung antusias mengerubungi papan berwarna kuning dengan mata besar di atasnya, persis seperti SpongeBob. Usai mencontohkan satu kali, Rizka–sapaan akrabnya–lantas meminta siswa sendiri yang memberikan soal saat giliran Khairan Yusuf alias Ranu maju, mencoba menjawab.
“Siapa yang mau kasih soal ke Ranu?” Spontan teman-teman di sekelilingnya menyebutkan angka-angka. “Oke, 8 dibagi 4 ya,” ujar Rizka.
Ranu pun mengambil delapan bulatan dan meletakkannya di bawah papan. Karena dibagi empat, kemudian Rizka mengarahkannya mengisi hingga botol ke empat. “Empat yang mana? Berarti diisi sampai 4 ini ya! Kalau masih ada, diisi lagi. Kembali mulai awal lagi. Sekarang coba kita hitung setiap kaleng ada berapa? 2. Berarti 8 dibagi 4 jawabannya 2,” ujar Rizka bersambut jawaban Ranu.
Melihat Ranu berhasil menyelesaikan soal pembagian itu, Rafeiya Yumna, temannya, langsung mengacungkan tangan. “Us aku mau coba!” pinta dia. Rizka pun memberi mereka kesempatan mencoba untuk melatih pemahaman mereka.
Selain itu, ada dua alat peraga lainnya yang tak kalah menarik, salah satunya Pizza Hitung untuk membantu memahami konsep pecahan pada siswa kelas III. Alat peraga ini buatan Maya Restu Utami SPd dan David Al Ghifari SPd.
Terakhir, ada Si Sangkar Konversi (Si Saksi) untuk membantu memahami konsep konversi satuan pengukuran panjang bagi siswa kelas IV. Inilah peraga buatan Sri Ayu Lestari SPd dan Fahilan Bachtiar SPd. Ayu, sapaannya, terinspirasi membuat desainnya dari si K-Owly, burung hantu khas SD Mugeb. (*)
Discussion about this post