Belajar Pecahan dalam TOT Numerasi Kelas Tinggi, liputan kontributor PWMU.CO Sidoarjo Sonah
PWMU.CO – Sebanyak 49 guru SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo mengikuti Training of Trainers (TOT) Literasi Numerasi Pecahan di Villa Graha Umsida Trawas, Sabtu-Ahad (11-12/2/23).
TOT ini diselenggarakan Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Sidoarjo didukung oleh Inovasi Jawa Timur. Hadir dalam acara ini Jupriyanto dari Islamic Education Specialis INOVASI Jawa Timur, menyampaikan materi Growth Mindset.
Hadir juga Triyana Damayanti dari Merl Offiser Inovasi Jawa Timur menyampaikan Gender dan Inklusi Sosial (GEDSI). Sedangkan dua materi inti yaitu Pecahan dan Data disampaikan Siti Aminah SPd MPd Guru MI Muhammadiyah 1 Watukebo Jember dan pengajar di MTS Al Mu’awanah Sidoarjo Akhmad Faruq MPd
Dalam sambutannya, Ikhsan SAg MSi menyampaikan harapannya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Hasilnya mampu membuka wawasan cara mengajar konsep materi numerasi.
“Hal ini penting karena sebelum mengajar guru harus paham dulu konsepnya.”
Fasilitator Siti Aminah sebelum memulai materinya meminta masing-masing peserta membuat yel-yel kelompok dan meminta masing-masing kelompok menyampaikan yel-yelnya secara bergantian. Seketika itu suasana menjadi meriah.
Setelah dirasa peserta TOT siap, fasilitator memulai materi dengan membuka mindset cara mengajarkan pecahan dengan mengurutkan tahapan belajar pecahan. Adapun hasil urutan tahapan belajar pecahan adalah sebagai berikut memahami makna konsep pecahan, mengenal pecahan secara informal, mengenal notasi pecahan, membandingkan dan menurutkan pecahan, mengurutkan pecahan pada garis bilangan, dan memahami konsep pecahan.
Pecahan sangat Penting
Materi selanjutnya, fasilitator mengajak peserta untuk mempraktikkan cara mengajar masing-masing urutan tahapan belajar pecahan dengan menggunakan media konkret, diantaranya kertas lipat maupun sticky note.
Dalam presentasinya salah satu kelompok menyampaikan bagaimana menerapkan pecahan ½ menggunakan media kertas lipat, menunjukkan pecahan ½ dan bukan pecahan ½. Pembuktian konsep salah dalam mengajarkan pecahan sangat penting.
Siti aminah sangat senang bisa menjadi fasilitator pada TOT guru SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo karena bisa berbagi, belajar numerasi kelas atas (pecahan dan data) serta menguatkan silaturahmi dan persaudaraan guru-guru Muhammadiyah.
“Semoga setelah kegiatan TOT Numerasi ini peserta atau guru bisa mendesiminasikan kepada guru di sekolah masing-masing serta diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas,” harapnya.
Peserta kegiatan dari SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Nur Khofifah merasa senang karena mendapatkan kemudahan dalam memvisualkan pengajaran materi pecahan dengan mengurutkan bilangan baik dari yang kecil ke yang besar atau sebaliknya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.