PWMU.CO – Generasi stroberi mengisi pesan di acara haflah akhirusanah atau upacara kelulusan di Hall Narita, Senin (26/6/2023).
Sebanyak 38 orang siswa SD Muhammadiyah 1 Tulunggung (SD Muh1ta) hari itu mengikuti wisuda.
Sekretaris 2 PDM Tulungagung Imam MKpd, menyampaikan purnawiyata harus jalan karena sebagai tanda sekolah tersebut sehat dan normal, karena siswa ada yang lulus dan ada yang masuk.
Imam melanjutkan, tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dan Indonesia emas, oleh karena itu harus dikembangkan potensi anak didik kita sejak dini, karena kompetisi akan terjadi lintas negara.
”Jangan menjadi generasi stroberi generasi, generasi yang gamang rapuh. Hal ini tejadi akibat pengaruh dari gadget yang dia selalu bermain sehingga malas dan tidak tangguh menghadapi masalah,” katanya.
Di akhir sambutan Imam berpesan kepada penyelenggara agar anak dikembangkan sesuai kemampuan, untuk wali murid anak harus terus dikembangkan dicarikan pendidikan yang lebih baik. Hafalan harus dijaga. Jika tidak dikembangkan anak-anak ini bisa menjadi generasi yang tanpa arah.
Dalam acara itu, Lazismu memberikan beasiswa prestasi kepada tiga siswa SD Muh1ta yang unggul dalam akademiknya.
Dalam sambutannya Kepala SD Muh1ta, Ustadzah Atika Budi Mustikawati SS MPd mengatakan, 100 persen siswa Muhita dinyatakan lulus.
Ustadzah Atika juga menyampaikan, 8 Juni 2023 yang lalu SD Muh1ta melaksanakan wisuda tahfidh kepada 75 siswa mulai dari juz 30. Ada yang mencapai 4 juz.
”Kami membekali anak-anak ilmu dunia da akhirat. Tahfidh bekal akhirat dan sekolah adalah bekal ilmu dunia bagi anak anak kita,” katanya.
SD Muh1ta, lanjut Atika, siap membantu anak didiknya dalam menghafal kendati sudah tidak bersekolah lagi di sini. Bisa melalui online ataupun offline.
Atika juga berpesan untuk selalu istiqamah menghafal, amalkan ilmu, laksanakan shalat Dhuha kendati kondisi sibuk dan tetap menutup aurat bagi perempuan.
”Sebesar apapun godaan harta benda dan godaan apapun itu, jangan pernah membuka aurat. Puasa dan hafalan tetap dijalankan, jangan hanya melihat gemerlap dunia dengan mengorbankan akhirat,” katanya.
Penulis Hendra Pornama Editor Sugeng Purwanto