Kesuksesan tidak datang tiba-tiba. Semua membutuhkan waktu untuk berproses, tidak ‘ujug-ujug’ (dadakan). Tangga kesepuluh dimulai dari tangga pertama. Bila ada dua puluh anak tangga, berarti harus bersabar menaikinya sampai ke tangga kedua puluh.
Dari sini kita dapat mengambil hikmah, semakin tinggi kita menaiki tangga semakin berat pula untuk naik ke tangga di atasnya. Mungkin juga kita perlu berhenti sejenak. Namun, setelah sampai pada tangga kedua puluh, alangkah bahagianya dapat menikmati pemandangan indah yang tidak disangka sebelumnya.
Bila belum sampai, tidak boleh berhenti terlalu lama karena akan menunda kesuksesan perjuangan kita. Perjuangan yang telah kita modali dengan susah payah harus kita lanjutkan.
Setiap orang yang ingin sukses harus berjanji pada diri sendiri, siap menjadi orang yang sukses dan penuh percaya diri agar kesuksesan yang diinginkan benar-benar tercapai. Terkhusus bagi generasi muda Islam, calon kader pemimpin tidak boleh berdiam diri. Harus rajin dan terus mengembangkan diri.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman agar berpeluang sukses dalam menggapai cita-cita mulia:
Pertama: Semangat
Tak ada seorang pun yang hidup tanpa keinginan untuk sukses. Semua ingin sukses, termasuk generasi muda Islam yang nantinya memegang estafet kepemimpinan dan harus memiliki wawasan luas serta kemampuan dan keterampilan sesuai era digital.
Dalam Islam secara umum dijelaskan agar setiap mukmin semangat mengembangkan diri dan siap berlomba dalam kebaikan sebagaimana informasi dalam Surat Al-Baqarah: 148, “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan…”
Berlomba membutuhkan semangat mempersiapkan diri untuk melakukan kebaikan. Perlu ditanamkan dalam diri bahwa sekecil apa pun suatu kebaikan, tetap ada nilai dan balasannya.
Kedua: Kemauan untuk menang
Kemauan dapat diartikan sebagai keinginan yang hendak dicapai. Kemauan akan meningkat bila didorong semangat yang menggebu sehingga apa yang diinginkan dapat terwujud. Memiliki keinginan tanpa dibarengi semangat tentu tidak akan menghasilkan apa pun.
Dari sini jelas, keinginan untuk meraih cita-cita tanpa semangat dan kemauan membuat peluang sukses menjadi sangat kecil. Membangun semangat dan kemauan akan lebih hebat apabila muncul dari diri sendiri.
Semangat dan kemauan yang dibangun dari luar diri atau dari orang lain pengaruhnya tidak sekuat dari dalam diri sendiri.


0 Tanggapan
Empty Comments