PWMU.CO – Momen hari libur nasional dimanfaatkan secara produktif oleh para santri Pondok Pesantren MBS Alhikmah, Gambiran, pada Kamis (01/05/2025). Alih-alih bermalas-malasan, para santri justru menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian dengan melakukan kegiatan gotong royong mengangkat material pasir ke lantai dua gedung asrama santri. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembangunan asrama, khususnya dalam persiapan pemasangan keramik.
Gotong royong dimulai sejak pukul 06.00 pagi, saat sebagian besar masyarakat masih menikmati waktu libur mereka. Namun, para santri sudah bersiap dengan semangat tinggi. Mereka bekerja sama mengangkut pasir dari halaman bawah ke lantai dua menggunakan sistem estafet ember, sambil sesekali terdengar gelak tawa dan canda yang menambah suasana hangat dan penuh keakraban.
Kegiatan ini turut didampingi oleh tiga tenaga ahli bangunan yang membantu memastikan proses berlangsung dengan aman dan efisien. Para santri bekerja tanpa mengeluh, bahkan beberapa di antaranya tampak antusias saling menyemangati satu sama lain.
Sekitar pukul 08.30 pagi, kegiatan gotong royong ditutup dengan momen kebersamaan yang tak kalah menyenangkan. Para santri menikmati jajanan pasar dan es susu segar yang disediakan oleh pihak pondok sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang latihan fisik, tetapi juga sarana pembentukan karakter santri agar senantiasa peduli, mandiri, dan siap bekerja sama dalam berbagai kondisi.
Hari Buruh yang biasanya identik dengan aksi demonstrasi, justru dimaknai berbeda oleh santri MBS Alhikmah. Mereka menjadikan hari libur ini sebagai kesempatan untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan lingkungan pondok yang mereka cintai.
Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang kuat, santri MBS Alhikmah menunjukkan bahwa hari libur pun bisa diisi dengan aktivitas yang bermanfaat dan membangun karakter. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kebersamaan dan kerja keras terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari para santri. (*)
Penulis Arif Maeshawl Nur Jagad Editor Amanat Solikah
0 Tanggapan
Empty Comments