PWMU.CO – Di hari terakhir Pelatihan “Train Community Crade For Active Case Finding” Community TB-HIV Care Aisyiah SSR Kabupaten Gresik digelar di Hotel Pesonna Jalan Panglima Sudirman No.1 Sidokumpul Gresik, Jumat (23/8/19) 24 kader langsung diajak praktik ke lapangan.
Didampingi penanggung jawab dari Puskesmas, mereka mencari penderita TB (tuberculosis) yang ditempatkan di Balai Purbo Sindujoyo Lumpur Gresik.
Muhammad Ubaidillah SKpNes programer Pencegahan Pengobatan TBC ( P2TB) Puskesmas Nelayan memaparkan praktik ini merupakan implementasi pelatihan agar kader semakin yakin dengan ilmu yang didapat serta untuk pencapaian penemuan suspek TB.
Dia menjelaskan, tahap yang diambil sebelum investigasi harus ada pertemuan kasus, ada surat tugas dari SSR Aisyiah, meminta data indeks pasien dan ada pelatihan pengetahuan tentang TB.
Di hari pertama dan kedua, 24 kader telah mendapat bekal materi yang menarik mulai dari semangat Almaun untuk menolong sesama melalui berbagai bidang, pendidikan, kesehatan, sosial serta pencerahan dan pencerdasan ummat yang disampaikan Uswatun Hasanah, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Gresik.
Selain itu ada materi tentang info dasar dan kebijakan program penanggulangan TB yang disampikan dr Ummi Khoiroh MKes. Dia mengupas pengertian penyakit TBC, gejala, pengobatan, hingga penularan munculnya TBC.
“Bekal ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam memutus rantai penularan bakteri tuberkulosis, agar tidak ada lagi pasien yang mengidap penyakit TBC.
Kemudian materi tentang pengetahuan investigasi kontak dengan menggunakan form 16K yakni bagaimana cara mendeteksi secara dini tanda, gejala, faktor, dan risiko TB serta kemungkinan penularan kontak erat (serumah, teman).
Materi lainnya adalah cara pencatatan dan pelaporan serta komunikasi efektif dan penyuluhan kepada masyarakat yang disampaikan oleh penanggung jawab TB dari Puskesmas Wringin Anom Arif Subkhi SKpNes.
Muhammad Ubaidillah SKpNes, penanggung jawab TB Puskesmas Nelayan, mengucapkan terima kasih kepada SSR Aisyiah. “Alhamdulillah dengan ini membantu mensukseskan program TB dengan cara temukan, obati, sampai sembuh seperti motto TOS TB,” ujar Pak Ubaid, panggilan akrabnya. (*)
Kontributor Ian Ianah. Editor Mohammad Nurfatoni.