PWMU.CO-Pondok Modern Aisyiyah Islamic Boarding School (PM-AIBS) mengadakan Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy (PKA) di Lapangan Aisyiyah Center Sumberrejo, Bojonegoro, Ahad (1/9/2019).
Acara dihadiri sekitar 450 orang terdiri para santri, pimpinan, dewan guru, dan karyawan. Juga hadir Forum Pimpinan Kecamatan, pemerintah desa, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr H. Hidayatullah yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Tampak undangan lainnya seperti Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM Bojonegoro Drs H. Akhyar MSi, ibu Aisyiyah, unsur PCM, PRM, Ortom, dan wali santri.
Tiga pimpinan pondok Drs KH Muhdhori Arief MPdI, KH Adib Susilo, dan Ustadz M. Tajuddin Al Afghani menjadi pembina upacara. .
Dalam sambutannya KH Muhdhori berharap, semua orang mengerti dan memahami tentang pondok ini agar tidak salah paham. Tidak kecewa dan mengecewakan. Apalagi mengajak orang lain ikut kecewa.
Kemudian KH Adib Susilo menyampaikan, pondok pesantren itu anti penjajah dan penjajahan, anti komunis, liberalis, kapitalis, dan borjuis. Pondok merupakan garda terdepan menjaga NKRI dari penjajah dan penjajahan.
”PM-AIBS adalah lembaga yang mandiri. Mandiri secara sistem, mandiri manajemennya dan mandiri kurikulumnya,” katanya.
Alquran dan sunnah Rasulullah sebagai kurikulumnya, katanya. Pondok ini terbuka, secara manajemen dan pengelolaannya, tapi pondok tidak menerima intervensi dari manapun, dari siapapun, dengan jabatan apapun. ”Keterbukaan yes, intervensi no,” ungkapnya.
Sementara Ustadz Tajuddin berpesan tentang makna perjuangan. Dia mengajak semua guru dan keluarganya agar terus berjuang di pondok. Karena hakikat perjuangan itu tidak pernah mati, dan jangan pernah berputus asa dalam hidup ini.
Berikutnya acara penampilan seni para santri. Seperti Drum Band Gema Nada ICP dari SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo. Dilanjutkan atraksi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Tari Saman, dan seni beladiri Tapak Suci.
Acara ditutup dengan parade barisan menurut asal daerah santri diikuti oleh barisan mobil dan motor. Mereka berkeliling kampung Sumberrejo. Usai pawai peserta berkumpul di aula pondok untuk penyerahan hadiah kepada juara lomba baris-berbaris antar konsulat daerah asal santri. Lomba dimenangkan konsulat Jawa Tengah dan Jawa Timur 2.
Acara penutup kuliah umum disampaikan Dr Hidayatullah. Dia memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh santri yang dengan semangat mengikuti seluruh kegiatan pondok.
”Semangat untuk belajar, semangat untuk berlatih, semangat untuk berkarya, yang ini semua adalah bagian dari proses membangun karakter dan mental kepribadian kita,” katanya. (*)
Penulis … Editor Sugeng Purwanto