PWMU.CO-Faktor utama keberhasilan sekolah berasal dari keberhasilan guru mendidik siswa. Itu artinya keberhasilan sekolah tergantung best process bukan best input.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Penjamin Mutu Akademik (LPMA) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Edy Susanto MPd pada Uprgading Guru-Karyawan SD Al Kautsar Pasuruan, Sabtu (7/9 2019).
Dalam acara yang mengusung tema Inspiring best quality and achievment through classroom management itu, mantan Kepala SD Mudipat, sebutan SDM 4 itu mengajak semua guru harus mendidik dengan sepenuh hati. Bukan mendidik asal-asalan. ”Kenapa sekolah harus maju? Karena kesejahteraan guru akan maju juga,” seloroh Edy.
Kepala Sekolah Berprestasi Kota Surabaya 2017 itu mengatakan ada tiga jenis guru di dunia ini. Yaitu guru nyasar, guru bayar, guru sadar.
”Guru nyasar ialah guru yang tidak sesuai ijazah. Dari pada nganggur karena belum mempunyai pekerjaan maka jadilah guru,” jelasnya disambut tawa audiens.
Kedua, lanjutnya, guru bayar. Guru dimaknai hanya bekerja semata mata ingin memperoleh gaji atau penghasilan.
”Sedang guru sadar adalah guru yang memeng betul mempunya kompetensi keguruan dan sadar akan profesinya. Mereka bekerja sebagai guru yang harus memberikan transfer keilmuan demi kemajuan sekolah tadi,” tutur pria asli Nganjuk itu.
Ditegaskan, di era global ini sekolah sudah harus mulai mengembangkan pola pikir interconnected, open minded, berpikir mutual profit. Sehingga guru profesional, guru harus melaksanakan tugas seprofesional mungkin.
”Guru harus mempunyai loyalitas tanpa batas, mampu bekerja sama dengan lingkungan, berinovasi terus menerus, menjadi teladan bagi lingkungan, dan penuh dengan keetrampilan,” ujarnya.
Edy memberi resep agar sekolah menjadi unggul dan berprestasi. Yaitu sekolah harus mempunyai keunggulan yang khas atau nilai pembeda dari yang lain. Sekolah harus inovasi tanpa henti, sekolah bernuansa literasi, dan menciptakan branding supaya gampang diingat masyarakat.
”Sekolah harus melakukan marketing sepanjang tahun yang dilakukan semua warga sekolah di manapun dan kapanpun. Makanya sekolah harus diurus bersama. Team work atau kerja sama harus solid,” tambahnya.
Dikatakan pula, sekolah wajib menjaga mutu. Untuk hal ini sekolah punya dua indikator.
”Yaitu pertama, sejauh mana pelanggan merasakan kepuasan terhadap sekolah. Kedua, sejauh mana cost yang dikeluarkan terjangkau sesuai dengan harapan masyarakat,” pungkas Edy.
Penulis Anang Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post