PWMU.CO – Di Era Disrupsi spiritual marketing menjadi makin berkembang. Sebab di tengah perubahan besar orang mencari pijakan yang bisa membahagiakan. Nilai-nilai spiritual dipegang dalam semua sendi kehidupan.
Demikian disampaikan dr Joko Murdianto SpAn MPH dari Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah dalam Pelatihan Peningkatan Kompetensi Petugas Bina Rohani RS Muhammadiyah dan Aisyiyah se Jawa Timur di Malang, Ahad (15/9/2019).
Joko Murdianto mengatakan, pelayanan kesehatan di dunia saat ini sedang mengalami gejolak, berubah-ubah, ada ketidakpastian yang saling berhubungan, saling tergantung yang menimbulkan keragu-raguan.
”Saat ini kita berada di era disrupsi revolusi industri 4.0 dimana rumah sakit mengalami padat risiko, padat error, padat modal, padat teknologi, padat karya, pada profesi, padat sistem atau prosedur, padat mutu, padat keluhan atau masalah,” katanya.
Melihat kondisi seperti ini, sambung dia, spiritual sangat penting sehingga muncullah yang namanya spiritual marketing.
”Spiritual marketing merupakan bentuk pemasaran yang dijiwai nilai-nilai spiritual dalam segala proses dan transaksinya sehingga mampu memberikan kebahagian kepada setiap orang yang terlibat dalam bisnis, baik diri kita sendiri, pelanggan, pemasok, pemilik modal, bahkan pesaing kita,” kata direktur RS PKU Yogyakarta ini.
Menurut dia, spiritual marketing ini bertujuan untuk mencapai sebuah solusi yang adil dan transparan bagi semua pihak yang terlibat. Maka di dalamnya tertanam nilai-nilai moral dan kejujuran. ”Spiritual marketing dapat kita laksanakan dengan optimal jika dalam segala aktivitas sehari-hari kita menempatkan Allah sebagai stake holder utama,” ujarnya.
”Allah sendiri yang menyampaikan kepada kita apakah manusia mengira ia akan dibiarkan begitu saja, tanpa pertanggungjawaban,” katanya sambil menyitir surat Al Qiyamah ayat 36. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad Editor Sugeng Purwanto