PWMU.CO – Menciptakan inovasi di bidang pertanian, Fery Martasonar, Ketua Bidang (Kabid) Pengembangan Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhamadiyah (PW IPM) Jawa Timur, kembali meraih medali. Ia meraih silver medal pada ajang International Invention and Innovative Competition (InIIC) Series 2/2019 yang diadakan di Selangor Malaysia, Sabtu (2/11/19).
“Inovasi ini dilatarbelakangi kurangnya efektivitas pada intensifikasi padi yakni pada peralihan fase basah dan kering,” tuturnya saat diwawancara melalui WhatsApp Messenger, Ahad (3/11/19).
Ia bersama empat rekannya yang tergabung dalam Tim Universitas Brawiyaja menciptakan A-SRI (Automatic System Rice of Intensification) Design of Automatic SRI Irigation Based on Water Flow System Using Soil Moisture censor and Internet of Things Integration. Pada era internet of things, sistem intensifikasi sangat berpotensi untuk digunakan secara mudah dan otomatis.
“Pengoperasiannya melalui mobile application yang tentunya sudah terhubung pada sensor kelembapan tanah dan water flow system. Sehingga petani nanti tidak perlu menge-check bolak balik ke tanahnya perihal kelembapan. Cukup by aplikasi saja,” kata mantan Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD) IPM Bangkalan itu.
Dengan hadirnya inovasi ini, Fery berharap bisa membawa dampak secara langsung bagi petani. “Sehingga nantinya kualitas padi menjadi lebih baik dan hasil paneh menjadi lebih banyak,” harapnya.
Pria kelahiran Bangkalan itu mengaku mempersiapkan secara matang sebelum perlombaan.” Banyak membaca materi tentunya. Tentunya kami melakukan evaluasi serta melakukan pengoptimalan pada prototipe,” kata Fery.
Fery merupakan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawiyaja semester V. Selain aktif di PW IPM Jawa Timur, ia juga aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Komisariat Acacia.
Sebelum ajang ini, ia pernah berhasil mendapatkan medali emas di ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2019. (*)
Kontributor Bustomi. Editor Mohammad Nurfatoni.