PWMU.CO – Seperti biasa, dalam setiap acara seremonial yang diselenggarakan Muhammadiyah selalu diselipi acara lain yang tidak kalah penting. Sekali mendayung, dua-tiga pulau langsung terlampaui, begitu kira-kira filosofinya. Begitu juga dalam perhelatan Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Payaman, Solokuro, Lamongan, (13/7). Seusai tabligh, para tokoh yang hadir didaulat untuk meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah setempat.
“Ini kan seperti seorang Ketua RT yang mengundang Presiden untuk meletakkan batu pertama pembangunan kantor RT,” seloroh Ketua PW Muhammadiyah Jatim, DR M. Saad Ibrahim. Maklum saja, meski hanya PRM, yang dalam struktur organisasi Muhammadiyah berada di paling bawah, ternyata tokoh yang dihadirkan untuk memulai pembangunan itu bukan sembarang orang.
(Baca: Haedar Nashir dan Gus Ipul Hadiri Silaturrahmi Warga Desa Payaman, Lamongan)
Maklum saja, untuk peletakan batu pertama saja harus dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, DR Haedar Nashir. Bukan hanya itu, Haedar juga didampingi oleh Ketum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini MSi. “Sebenarnya pembangunan gedung dakwah ranting ini sudah bisa dilakukan sejak 5 tahun lalu. Tapi karena memang masih harus menunggu Ketua Umum PP Muhammadiyah datang, maka baru bisa dilaksanakan hari ini,” kata Saad melanjutkan gurauannya.
Selain kedua “bintang” PP Muhammadiyah-Aisyiyah dan Ketua PWM Jatim, peletakan baru pertama yang dirangkai dalam tabligh akbar ini juga dihadiri sederet tokoh. Diantaranya Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Bupati Lamongan (Fadeli), Wakil Bupati Lamongan (Kartika Hidayati), Ketua PW Aisyiyah Jatim (Siti Dalilah Candrawati), Sekretaris PW Aisyiyah (Nelly Asnifati), dan anggota DPRD Jatim Husnul Aqib.
(Baca: Ketika TKI Jadi Motivator Gerak Dakwah di Dalam Negeri dan Haedar Resmikan 4 Gedung Muhammadiyah Laren)
Tidak ketinggalan hadir juga jajaran PD Muhammadiyah Lamongan dan juga jajaran PD Aisyiyah Lamongan. Tentu semakin banyak lagi jajaran Muspika Kecamatan Solokuro, serta PCM/A dan PRM/A sekitar. “Acara ini dihadiri mulai dari tokoh pusat dan provinsi secara lengkap. Sehingga acara ini sebenarnya lebih cocok sebagai acara kabupaten, bukan ranting,” kata Bupati Lamongan, Fadeli, di kesempatan yang sama.
Hmmm… ada-ada saja. Tapi apapun itu, pembangunan gedung dakwah di atas lahan seluas 8 x 15 meter ini semoga cepat selesai. Apalagi sudah dihadiri oleh tokoh-tokoh besar, bukankah tidak baik jika tidak cepat selesai. Semoga acara peletakan batu terakhir dan peresmiannya segera terwujud. (lazuardy arkoun)