PWMU.CO – UKG Internal SDMM dengan sistem Computer Based Test (CBT) digelar kembali, Sabtu (22/2/20) di Laboratorium Komputer.
Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ahmad Faizun menyampaikan, semua guru harus mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) sebagaimana siswa yang telah melaksanakan Try Out CBT. “Walaupun UN terakhir tahun ini, namun siswa sudah melaksanakan tugas mengerjakan try out dengan CBT,” ujarnya di hadapan semua guru.
Sementara itu Penanggung Jawab Quality Assurance M Fadloli Aziz mengatakan, UKG ini merupakan kali ketiga digelar di SDMM. Dua tahun sebelumnya, kata dia, UKG menggunakan Paper Based Test (PBT). “Tahun kemarin kami sudah menggunakan CBT,” ujarnya.
UKG Internal tahun ini dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama pukul 07.00-09.15 WIB, sedangkan gelombang dua pukul 09.15-11.30 WIB. “Alhamdulillah, Tim IT SDMM sigap dalam membantu mempersiapkan UKG Internal yang sudah diprogramkan sekolah,” ungkapnya.
M Fadloli Aziz menambahkan, materi yang diujikan dalam UKG Internal SDMM ini merupakan kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru kelas. “Dalam hal ini lebih spesifik pada materi Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA,” jelasnya.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik itu mengatakan, tahun depan akan ada tambahan materi yang diujikan yaitu PKn dan IPS. M Fadloli Aziz meyakini UKG Internal ini bermanfaat bagi guru untuk mempertahankan kompetensi profesional yang sudah bagus.
“Selain itu dapat membuat guru mau berusaha meningkatkan kompetensi profesionalnya melalui belajar mandiri, sharing dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) atau pun pelatihan-pelatihan,” tambahnya.
Manfaat UKG Internal di SDMM
Di samping agar guru selalu berusaha meningkatkan kompetensinya, M Fadloli Aziz mengatakan, UKG Internal SDMM ini juga bermanfaat untuk try out atau latihan dalam menghadapi UKG yang dilaksanakan Kemendiknas sebagai prasyarat mengikuti sertifikasi guru.
Menurutnya, hasil UKG bisa dijadikan alat ukur untuk memetakan dan mengontrol kualitas kompetensi profesional guru SDMM. “Hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk memberikan solusi yang lebih tepat dalam peningkatan kompetensi guru melalui pembinaan dan pelatihan, baik internal maupun eksternal” jelasnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan, hasil UKG ini juga bisa dimanfaatkan sekolah sebagai salah satu pertimbangan dalam menempatkan sumber daya guru tiap awal tahun pelajaran. “Karena di tiap kelas ada 2 guru, diharapkan dengan kompetensi profesional yang dimilikinya akan saling mengisi kelebihan yang satu dengan lainnya,” kata dia.
Ia mencontohkan, ada guru yang kemampuan eksaknya lebih baik bisa digandengkan dengan guru yang kemampuan non eksaknya lebih bagus. “Sehingga saling bisa bersinergi. Di samping itu tentunya ada pertimbangan-pertimbangan lain dalam penempatan guru dalam kelas,” paparnya. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.