PWMU.CO – Donat di ujian praktik (uprak) siswa MTs Muhammadiyah 5 Bawean sebagai aplikasi materi Bioteknologi. Jajanan ini dibuat oleh siswa kelas IX, Selasa (3/3/20).
Guru IPA Farah Diba Meryna Spd menjelaskan, siswa yang sebentar lagi akan meninggalkan MTs Muhammadiyah 5 ini perlu dibekali keterampilan. “Sehingga kelak di kemudian hari bisa bermanfaat untuk keluarga, terutama dirinya sendiri,” ujarnya.
Kegiatan membuat kue ini, lanjutnya, dapat menambah keterampilan siswa. “Di samping juga sebagai aplikasi materi bioteknologi,” kata dia. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Cara Pembuatan
Farah Diba Meryna menyampaikan, kue ini dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, dan mentega. Pembuatan donat ini, kata dia, melibatkan proses fermentasi oleh mikroorganisme Saccharomyces cereviciae.
Ia melanjutkan, fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel, dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Sedangkan gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. “Kue Donat itu makanan cemilan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali Pulau Bawean,” ungkapnya.
Kepada siswa-siswanya, ia menjelaskan kue ini mengandung energi 357 kilo kalori, protein 9,4 gram, karbohidrat 56,5 gram, lemak 10,4 gram, dan banyak vitamin.
Apresiasi Donat Karya Siswa
Salah satu tim penilai Sudarsono SPd mengapresiasi dan mengaku sangat bangga. Menurutnya, anak-anak sudah mampu membuat donat dengan tekstur yang sudah bagus. “Rasanya lembut, tidak kalah dengan para penjual profesional,” ungkapnya.
Sementara itu, tiga siswa Eka Yulitin Nazirah, Alfiqa Syiatur Rohmah, dan Syakilah mengaku sangat puas atas karyanya. Mereka memberi nama donatnya dengan beragam. Ada donat matahari, donat permata cinta, dan donat tiga rasa.
“Kami kelas IX siap membawa nama MTs Muhammadiyah 5 harum sehingga mudah dikenal di penjuru dunia,” ujar mereka serantak sambil tertawa lebar. (*)
Penulis Eklis Dinika. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.