SD Muhida belajar keragaman Indonesia. Seperti yang dilakukan para siswa saat mengamati miniatur rumah adat di halaman sekolah, Rabu (4/3/20).
PWMU.CO – Pagi itu suasana tampak ramai di SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (SD Muhida). Para siswa jenjang kelas IV mengenakan baju adat warna-warni. Mereka terlihat asyik mengamati beragam rumah adat yang ada di Indonesia.
Aktivitas belajar para siswa meliputi tiga hal. Pertama, para siswa mengamati beberapa replika rumah adat Indonesia, antara lain Rumah Joglo (Jawa), Kabaya (DKI Jakarta), Gadang (Sumatra Barat), dan Tongkonan (Sulawesi Selatan).
Ada juga Rumah Panjang (Kalimantan Barat), Honai (Papua), Dalam Loka Samawa (NTB), dan Gapura Candi Bentar (Bali). Tidak hanya melakukan pengamatan, para siswa juga diminta menuliskan hasil pengamatan pada lembar kegiatan.
Selain menuliskan hasil kegiatan pengamatan rumah adat, para siswa juga diminta untuk melakukan hal yang sama pada baju adat. Bedanya, di baju adat, para siswa sendiri yang menjadi modelnya. Sungguh menarik!
Di sana, para siswa diminta mencatat dan mengamati ciri-ciri baju adat lain yang berbeda. Hal tersebut dilakukan secara bergantian dengan teman mereka lainnya.
Cara Baru Belajar Keragaman
Cara baru belajar keragaman itu mendapat respon positif dari kalangan siswa. Seperti Augie Aqeela. Siswa kelas IV Hamzah hari itu tampak senang. “Hari ini belajarnya seru banget. Karena bisa lihat bentuk bangun datar yang ada di rumah adat tersebut. Jadi tidak hanya tahu asal daerahnya saja,” ungkap dia.
Mengenai baju adat favorit, siswa tersebut mengaku senang dengan baju adat betawi. “Karena mahkotanya bagus, jadi cantik kalau memakainya,” lanjut Augie, panggilannya, tersenyum.
Di tempat yang sama, Wali Kelas IV Siti Aminah mengatakan, SD Muhida belajar keragaman Indonesia dengan mengajak masing-masing siswa memakai baju adat. “Tujuannya, agar para siswa merasakan secara langsung bagaimana kebanggaan mengenakan baju adat Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Siti Aminah, kegiatan tersebut juga untuk memupuk rasa cinta tanah air. “Saat para siswa mengamati rumah adat atau secara berkelompok menarikan tarian adat suku Indonesia, di sana mereka belajar mengenal keberagaman budaya bangsa. Harapannya, agar para siswa lebih bersemangat untuk melestarikannya,” papar Aminah, sapaannya. (*)
Penulis Enik Chairul Umah. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.