PWMU.CO – Muhammadiyah masih penonton, belum sebagai pemain politik. Maka Muhammadiyah perlu mengambil peran lebih dalam kontestasi pilkada tahun ini.
Demikian disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Kediri Muhammad Yusuf Aziz saat memberikan sambutan pada Musypimda Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri di Aula Gedung Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Grogol, Kediri, Ahad (01/03/2020) .
Muhammad Yusuf Aziz menambahkan ini bagian dari ijtihad politik Muhammadiyah Kabupaten Kediri menjelang Pilkada 2020.
“Musyawirin merekomendasikan nama Ketua PDM 2010-2020 Ahmad Fanani Sumali SH untuk maju menjadi salah satu calon bupati atau wakil bupati Kabupaten Kediri,” ujar mantan Ketua PDPM Kabupaten Kediri 2014-2018 ini.
Muhammadiyah Harus Peduli Politik
Berkaitan dengan peta politik di Kabupaten Kediri, menurutnya, kalau tidak ada kepedulian dan Muhammadiyah tidak ikut andil dalam proses pemilihan bupati tahun ini maka sangat besar potensi munculnya calon tunggal.
“Informasi beberapa hari yang lalu sejumlah partai politik di Kabupaten Kediri hampir semuanya mengerucut pada koalisi partai besar untuk mengusung 1 bakal calon,” ungkapnya.
Kalau tidak peduli, sambungnya, maka Muhammadiyah hanya terperosok pada situasi menjadi penonton saja, bukan menjadi pemain politik. Inilah panggilan untuk Muhammadiyah tahun ini.
“Ini sebagai wujud kepedulian Muhammadiyah dalam melakukan perubahan yang lebih baik untuk Kabupaten Kediri. Juga merupakan aplikasi perintah al-Quran untuk melaksanakan dakwah amar makruf nahi mungkar,” tegasnya.
Saat rekomendasi calon dari Muhammadiyah sudah disiapkan maka segera menyusun langkah awal secara kongkrit
“Saya berharap secepat mungkin karena waktu kita tinggal 3 bulan terhitung dari bulan ini. Juni 2020 sudah mulai pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati,” harapnya.
Punya Kader Potensial
Muhammad Yusuf Aziz menilai langkah melalui hasil keputusan Musypimda sudah tepat. Inshaallah kita segera bergerak membentuk tim untuk menyukseskan calon kita.
“Kita tahu Ahmad Fanani Sumali telah dua periode memimpin Muhammadiyah Kabupaten Kediri. Itu sebagai investasi amal sholeh yang luar biasa dan investasi jaringan telah tertata,” paparnya.
“Tugas musyawirin adalah mendorong, mengantarkan, menemani dan mengawal dengan setia menuju Graha Shaba Chanda Bhirawa Pemda Kabupaten Kediri,” ajaknya disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu Wakil Ketua PDM Kabupaten Kediri Zainal Huda menyampaikan untuk menjaga marwah Muhammadiyah tetap on the track maka pihaknya siap karena telah memiliki kader potensial yang paham politik .
“Inshaallah sangat siap. Muhammadiyah itu punya potensi, punya umat, ditambah lagi Pimpinan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri itu kompak, baik di tingkat Daerah, Cabang maupun Ranting,” jelasnya.
Muhammadiyah itu organisasi kemasyarakatan bukan organisasi politik praktis. “Tetapi kader-kader Muhammadiyah sangat paham tentang politik dan punya sumber daya manusia yang cukup banyak. Jadi kalau dilamar oleh partai Inshaallah tidak mengecewakan,” terangnya. (*)
Penulis Suparlan. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.