PWMU.CO-Inilah konsep Islam atasi wabah yang melanda negara atau wilayah. Konsep ini berdasarkan seruan yang disampaikan Nabi Muhammad saw sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadits.
Konsep Islam cara mengatasi wabah itu dijelaskan Ahmad Zuhdi saat khutbah di Masjid An-Nur Muhammadiyah Sidoarjo, Jumat (20/3/2020).
Pakar hadits UIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan, setidaknya ada enam konsep yang bisa dilakukan untuk mencegah meluasnya wabah. Inilah konsep Islam tentang menghadapi wabah dan ulasannya.
”Pertama adalah lockdown. Jika suatu wilayah sudah jelas ada wabah, orang yang di luar tidak boleh masuk dan orang yang di dalam tidak boleh keluar,” katanya.
Model ini diatur oleh nabi, sambungnya. “Nabi saw mengatakan, jika kamu mendengar suatu wabah di suatu, kamu jangan masuk ke sana. Sedang jika kamu berada di negeri yang kena wabah itu maka kamu jangan keluar dari dari sana,” ujarnya.
Menurut dia, hal ini dipraktikkan oleh Umar bin Khattab saat Negeri Syam terkena wabah, ia tidak jadi masuk ke Syam.
Konsep kedua, model karantina. Begitu ada yang sakit harus ditempatkan di suatu tempat khusus untuk memudahkan penanganan dan tidak menulari yang lain. Sesuai hadits Nabi, jangan sekali-kali dicampur baur antara yang sakit dengan yang sehat.
Social Distancing
Konsep ketiga, social distancing. Membuat jarak. Sesuai hadits Nabi, kamu jangan berbuat yang membahayakan dan jangan menimbulkan bahaya.
”Sebab kalau dekat, tersentuh satu tangan dengan tangan yang lain pas ada yang membawa virus nanti menbahayakan karena menulari yang lain,” jelasnya.
Konsep ini, tambah dia, dipraktikkan Amru bin Ash saat menjadi Gubernur Mesir. Ia memerintahkan penduduk yang sehat agar lari menjauh ke gunung-gunung agar tidak terkena virus.
“Virus itu seperti api, dia akan membakar apa saja yang berada di dekatnya. Maka dari itu jauhkan apa yang bisa terbakar sehingga ia mati sendiri,” lanjutnya.
Konsep keempat, perbanyak sedekah. Sedekah salah satu cara bagaimana menghindari bala atau bencana.
Konsep kelima adalah berdoa, berdoa, dan berdoa. Banyak doa yang diajarkan Nabi antara lain bismillahilladzii la yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fis sama’i wa huwas sami’un ‘alim.
Artinya, dengan nama Allah Yang bersama namaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “Baca di waktu pagi tiga kali dan di waktu sore tiga kali,” terang Ustadz Zuhdi.
Konsep keenam adalah tawakkal. Apabila kita sudah berusaha namun masih juga terkena wabah, maka kita harus tawakkal. Insyaa Allah mati terkena wabah tergolong mati syahid.
“Sebagaimana dalam hadits Nabi, orang yang mati syahid adalah orang yang mati karena wabah, mati tenggelam, mati tertimpa benda berat, dan mati syahid fii sabilillah,” pungkas Ustadz Zuhdi. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto