Ahli hadits ini bicara soal dibolehkannya tidak shalat Jumat. Solusinya kembali ke hukum asal yaitu shalat Dhuhur.
PWMU.CO – Kebolehan tidak melaksanakan shalat Jumat kembali ditegaskan ulama. Kali ini oleh ahli hadits Ustadz Dr Zainuddin MZ LC MA, Direktur Turats Nabawi Pusat Studi Hadits Surabaya.
“Saudara-saudaraku muncul pertanyaan bagaimana ini shalat berjamaah wabil khusus shalat Jumat,” ujarnya mengawali urainya seperti dikutip dari channel PWMU.TV, yang diunggah Selasa (24/3/2020).
“Kekhawatiran apabila takut terjangkit (Corona), ada rukhsah kita ini untuk tidak berjumatan. Solusinya, gagal menikmati hari raya Jumat kembali ke asal. Asalnya adalah shalat Dhuhur,” ujarnya.
Hujan Deras Tidak Jumatan
Dia melanjutkan, “Kalau kita hidup di zaman rasul, bukan hanya karena permasalahan virus begini. Terjadi hujan deras saja, kita tidak Jumatan. Bahkan juru adzan itu bukan mengundang yang ‘hayya ala shalah‘, mari kita shalat. Tidak. Diganti, asshalatu fii rihalikum, sudahlah, shalatlah di rumah masing-masing, kalau sedang bermukim. Tapi kalau kita di perjalanan bersama rasul makna fi rihalikum itu shalat di kendaraan kalian masing-masing.”
Dia lalu memberi ilustrasi. “Mungkin kita bertanya kepada Rasul, ‘Kok ga shalat Jumat ya rasul?’ ‘Mohon maaf, Sahabat masjidnya kebanjiran.’ Wong masjidnya itu penutupnya pelepah kurma. Lah kalau hujan banjir. Kalau sudah banjir kan tidak bisa ditempati.”
Menurut Zainuddin MZ, itu berbeda dengan keadaan sekarang. “Hujan deras pun masjidnya gak pernah tuh kebanjiran. Itu permasalahannya. Mau ndak memahami sebuah hadist itu secara tekstual atau secara kontekstual,” terangnya.
“Kesimpulannya apabila kondisi benar-benar darurat dan itu benar benar tidak memungkinkan untuk kita bertemu (di masjid). Insyaallah solusinya adalah gagal menikmati hari raya Jumat, kita kembali ke asal yaitu shalat sendiri-sendiri atau berjamaah bersama keluarga,” terang dia.
“Gitulah kira-kira solusi yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Terima kasih semoga memberikan manfaat,” ucapnya.
Ustadz Zainuddin MZ mengaku secara pribadi masih mau ceramah shalat Jumat. “Itu gak ada apa-apa. Cuman durasinya kita singkat sesuai dengan SOP dari takmir,” ungkapnya. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.