PWMU.CO – PJJ, solusi belajar siswa SD Muhidadi masa pandemi Covid-19. Sekolah tersebut mempunyai cara berbeda dalam proses pembelajaran selama siswa di rumah.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif belajar para siswa SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (SD Muhida), selama persebaran Virus Corona.
Dalam PJJ di SD Muhida, satu pekan ke depan difokuskan pada kegiatan life skill dan ibadah yang dirancang oleh orangtua dan siswa. Hasil rancangan belajar yang sudah disusun, diinformasikan orangtua pada wali kelas dalam bentuk foto atau PDF yang dikirim via WhatsApps (WA).
Seperti yang disampaikan Kepala SD Muhida Enik Chairul Umah. Dia menyatakan, dalam PJJ, SD Muhida melibatkan wali siswa dalam merancang kegiatan. “Agar dalam PJJ terwujud pembelajaran yang memanusiakan hubungan,” ungkapnya, Sabtu (28/3/20).
Bertahan Sepanjang Hayat
Enik, sapaannya, juga mengatakan pengaruh orangtua terhadap putra-putrinya bertahan sepanjang hayat. “Kehadiran orangtua sebagai teman sepanjang hayat adalah hak setiap anak,” ujarnya.
Maka, lanjut dia, SD Muhida memfasilitasi orangtua untuk andil secara sukarela dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar bersama putra-putrinya di rumah. “Merancang kegiatan PJJ dengan pelibatan orangtua memerlukan koordinasi yang baik antara pimpinan sekolah, guru, dan orangtua,” tambahnya.
Pada langkah awal, menurut Enik, kepala sekolah berdiskusi dengan wali kelas dalam menyepakati dua hal. “Pertama, kegiatan yang dilakukan siswa dalam sepekan hanya life skill dan ibadah,” tuturnya.
Kedua, lanjut dia, bentuk pelaporan dan monitoring kegiatan dilakukan secara daring melalui link management platform, yaitu bit.ly. “Tentu saja saat work from home seperti ini diskusi dlakukan via konferensi video,” papar kepala sekolah berkacamata ini.
Enik lalu menjelaskan, pada tahapan selanjutnya, wali kelas menyampaikan informasi kegiatan PJJ dua hari sebelumnya melalui WA grup kelas.
“Dalam grup WA kelas ini interaksi komunikasi antara wali kelas dan orangtua mempunyai peran yang sangat penting untuk menyamakan persepsi sekolah dan orangtua. Maka kemampuan berkomunikasi tertulis wali kelas diuji di sini,” ungkap Enik.
Kemudian, setiap hari pada waktu yang disepakati bersama antara orangtua dan wali kelas, orangtua akan melaporkan kegiatan bersama putra-putrinya melalui bit.ly.
“Tugas wali kelas selanjutnya menjalin komunikasi dengan para siswa melalui konferensi video. Tujuannya, melakukan refleksi tentang kegiatan yang dilakukan siswa selama sepekan,” jelasnya.
Dalam kegiatan refleksi online ini, kata Enik, setiap siswa diberi kesempatan untuk menceritakan pengalamannya, kesulitannya, dan harapannya setelah berkegiatan sepekan dengan orang tua. “Wali kelas memberikan umpan balik terhadap siswa,” tutur dia.
Enik berharap, adanya pelibatan orangtua dalam kegiatan PJJ ini mampu memberikan kualitas tugas yang menyenangkan dan kontekstual sesuai dengan keunikan siswa dan keluarganya. “Sehingga siswa dan orangtua menjadi insan yang merdeka belajar,”harap kepala sekolah yang juga penggerak guru belajar Sidoarjo ini.
Penulis Enik Chairul Umah. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.