PWMU.CO – Kado kartun yang persembahkan orangtua siswa kelas II Samudra SD Alam Muhammadiyah (SD Almadany) Kedanyang Gresik memberi kesan mendalam.
Kartun digoreskan di atas kertas A3 yang dibingkai dengan pigora putih. Di pojok kiri atas gambar tertulis kata mutiara, “Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.”
Kartun ini dipersembahkan setelah pengambilan raport dengan sistem loket, Jumat (19/06/20).
Wali murid datang disambut dengan standar protokoler kesehatan. Mulai pengecekan suhu badan, cuci tangan dengan sabun, disemprot cairan desinfektan.
Selain itu juga memakai masker, sarung tangan plastik, dan face shield. Prinsip loketing adalah ambil langsung pulang. Tidak ada pembicaraan. Konsultasi dan lain-lain disampaikan secara daring.
Nina Puspitasi orangtua siswa Kayla Shafa Archilla yang juga Ketua Ikwam mengambil raport sambil menyerahkan kado. Sebuah pigura dengan gambar kartun. Kado berupa kartun yang merupakan karya guru les Kayla, Presty Anugrah dari Sanggar Corat Coret di Randu Agung Gresik ini dipersembahkan untuk Ustadzah Maulidya Firdausi dan Ustadzah Devi Yulianti SPd—guru kelas Samudera.
Kartun Siswa dan Wali Kelas Sangat Mirip
Kado kartun dari orangtua siswa kelas II Samudra berupa wajah seluruh siswa beserta guru kelas dan guru pendamping tergores indah. Dengan latar warna kuning benar-benar membuat nuansa ceria.
Maulidya Firdausi wali kelas II Samudra mengaku goresan yang ada di gambar memperjelas kemiripan wajah asli dari setiap siswa dan gurunya. Sangat apik dengan bingkaian pigora putih.
“Masyaallah bagus sekali. Gambarnya mirip sekali sama wajah aslinya,” ucapnya yang tak henti mengaguminya.
“Terima kasih untuk kenang-kenganan yang sangat indah ini. Terima kasih juga untuk dukungannya selama satu tahun ini. Mudah-mudahn silaturrahmi kita tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.
Lidya—-sapaan akrabnya—sangat terharu dengan kado kenang-kenangan di penghujung akhir tahun pelajaran.
“Tidak hanya saya yang menjadi guru bagi mereka, tapi mereka juga menjadi guru bagi saya. Mereka membuat saya belajar banyak hal baru. Ini adalah pengalaman pertama menjadi guru kelas yang sangat berkesan,” ungkapnya di hadapan orangtua siswa. (*)
Penulis Maulidya Firdausi-Mahfudz Efendi.
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.