PWMU.CO – Videotron Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Sidoarjo untuk keterbukaan publik terpasang gagah di bagian depan gedung sekolah.
“Sekolah memasang satu unit videotron untuk publikasi sekolah sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat,” ujar Kepala Sekolah Wigatiningsih MPd, Jumat (3/7/20).
Dia menjelaskan pemilihan lokasi tersebut karena strategis dan menjadi akses utama masyarakat yang berkunjung ke sekolah.
Videotron dipasang di area depan sekolah menghadap jalan bertujuan agar masyarakat mengetahui profil dan dinamika dari kegiatan di Smamda. Kawasan tersebut memang kerap dipadati oleh masyarakat yang sedang menjemput anaknya di Smamda.
Siarkan Live Kegiatan Sekolah
Wigatiningsih mengungkapkan penggunaan media videotron juga sebagai sarana sekolah menyampaikan capaian kinerja warga sekolah.
“Maka isinya nanti selain profil sekolah, juga prestasi dari guru dan siswa. Tentu ini juga sebagai wujud apresiasi bagi mereka yang berprestasi,” paparnya.
Tidak hanya itu, sambungnya, media videotron ini juga bisa digunakan untuk menayangkan kegiatan secara live, saat ada kegiatan di aula, seperti wisuda.
“Biasanya acara wisuda kan penuh pengunjung di aula, nah bagi pengantar bisa melihat dari luar gedung melalui videotron ini,” katanya.
Waka Sarana Prasarana Smamda Zainul Arifin MM mengatakan jika pengadaan videotron memakan biaya 665 juta. “Biaya ini itu termasuk pemasangan panel listrik dan pembelian kabelnya. Untuk garansi selama satu tahun,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, videotron yang dipasang adalah tipe outdoor jadi resolusinya yang membuat mahal. Alat ini letaknya di luar, jadi langsung benturan dengan sinar matahari. Berbeda dengan indoor, lebih murah karena lebih soft karena tempatnya lebih gelap.
“Beban listriknya saja 15 ribu watt, namun kami menyiapkan daya 30 ribu watt supaya tidak drop,” jelasnya.
Pria berkacamata ini mengungkapkan jika pengadaan videotron ini diperoleh dari dana sekolah, dari pos SPP siswa. Pengadaannya memang sudah dianggarkan satu tahun lalu. “Alhamdulillah tahun ini bisa direalisasikan,” tandasnya. (*)
Penulis Arief Hanafi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.