PWMU.CO – Era informasi telah mengubah pola hidup dalam berbangsa dan bernegara. Era informasi dapat menjadikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Setiap sendi kehidupan saat ini tidak bisa lepas dari kecanggihan teknologi informasi. Melihat kondisi tersebut, maka Muhammadiyah harus tanggap dengan teknologi informasi agar tidak tertinggal oleh zaman.
“Kalau dulu jualan harus punya lahan. Tapi di era informasi lahan sudah tidak dibutuhkan lagi. Sekarang taksi pun online. Ojek pun online. Jadi Muhammadiyah juga harus diurus dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kalau Muhammadiyah tak berubah akan ketinggalan zaman,” kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid, Sabtu (17/9) dalam acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) di Aula PWM Jatim.
(Baca: Tidak Lazim, Raker dan Workshop Ini Bertabur Hadiah dan PWMU.CO Harus Jadi Penghulu Kemajuan)
Nadjib juga mencontohkan tentang kebangkrutan Nokia. Dia mengatakan bahwa Nokia merugi karena tidak kreatif. “Kurang besar apa Nokia? Tapi tetap saja bangkrut. Dilibas oleh pesaingnya yang lebih kreatif. Makanya, Muhammadiyah harus memanfaatkan digital informasi dengan kreatif. Kalau tidak, kita bisa gulung tikar,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Nadjib, PWM Muhammadiyah melahirkan lembaga baru bernama Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK). Lembaga ini dibentuk sebagai jawaban dari dinamika di lapangan dalam era informasi ini.
“Melalui LIK, mari kita serukan jihad digital. Sekarang zamannya jihad informasi. Dalam Rakerwil LIK ini, kita harus bisa memaksimalkan teknologi informasi. Secara struktural, memang di PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah LIK tidak ada. Tapi, kalau kita terlalu mengacu dengan aturan-aturan, maka kita akan tertinggal. Demi menjawab tantangan di era informasi kita harus kreatif,” pungkasnya. (ilmi)