PWMU.CO – Karena Tak Ada yang Jualan Waktu di Lapak Online. Waktu sangatlah berharga karena waktu tidak dijual di lapak online.
Begitulah yang disampaikan Ristag Hamida Hanisia SSi dalam acara Spemdalas Achievement yang diadakan SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik pada Rabu (6/1/2021).
Acara yang bertajuk Time Management for Teens digelar melalui Zoom Clouds Meeting,dan diikuti oleh seluruh siswa dan para guru Spemdalas.
Hani sapaannya, menyampaikan tiga subtema, Yaitu Timing and Compassing, Manajemen Prioritas, dan Manajemen Fokus.
Pertama Timing and Compassing. Sebelum mulai menjelaskan, ia mengajak audiens untuk ber-muhasabah. “Jika ingin mengetahui seberapa berharganya waktu satu tahun, kalian bisa tanyakan pada pelajar yang gagal ujian”, ujarnya.
Lulusan S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan bahwa waktu itu bagaikan lilin, selalu menyala dan akan selalu habis. Jadi tidak bisa kembali ke bentuk awalnya. Sehingga kita perlu manajemen waktu, karena waktu itu terbatas, tidak bisa diulang. Dan yang paling penting waktu itu berharga.
“Coba deh kalian cari di Tokopedia atau Shopee tidak ada kan yang jualan waktu, yang ada ya jualan jam,” tuturnya.
Menurut alumnus Spemdalas tahun 2012 ini, jangan sampai nanti akan datang penyesalan, di mana kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik.
Setelah mengetahui bagaimana berharganya waktu, para siswa diajak untuk menentukan arah yang akan dituju. Untuk menentukan tujuan akhir yang masih terlihat abstrak, kita perlu strategi supaya tujuan terlihat dengan jelas.
Adapun strateginya ialah Imsmart, akronim dari impactful, specific, measurable, action oriented, realistic, and time bound.
Menentukan Prioritas
Hani lalu melanjutkan subtema kedua tentang Manajemen Prioritas. Ia berbcara bagaimana cara menentukan sesuatu itu lebih penting dari pada yang lainnya. Menentukan prioritas bisa dengan cara membuat daftar prioritas.
“Yang harus kalian kerjakan pertama adalah hal yang penting dan urgent. Contohnya jika ada kebakaran. Kedua, tidak urgent tapi penting. Misalkan quality time bersama keluarga. Ketiga, hal yang urgent tapi tidak penting. Misalkan menjawab chat dari teman yang bertanya tugas. Terakhir, tidak penting dan tidak urgent. Contohnya main game buka Instagram,” ujar cewek berkaca mata itu
Selanjutnya, Hani menerangkan subtema ketiga soal Manajemen Fokus. Biasanya hal ini sangat sulit bagi generasi milenial. Informasi-informasi yang didapat bisa dari mana saja sehingga mereka gampang dibuat bingung.
Mahasiswa S2 Jurusan Bioteknologi ITB ini mengajak peserta untuk belajar tentang filosofi jari telunjuk.
“Letakkan jari telunjuk di depan mata kalian, Coba kalian abaikan jari telunjuknya, otomatis kalian akan fokus ke latar di belakang. Kalau kalian fokus ke jari telunjuk, otomatis latar di belakangnya akan terlihat buram,” pintanya. Nah, sambungnya, itulah filosofi dari tujuan seperti jari telunjuk kita.
“Jadi jika kita terlalu fokus pada hal lain, otomatis tujuan kita makin lama akan kabur atau tidak jelas. Sehingga penting sekali untuk fokus pada tujuan kita,” tegas dia. (*)
Penulis Fidyah Izzul. Editor Mohammad Nurfatoni.