ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Maret 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

Jumat 5 Maret 2021 | 00:01
4 min read
13.2k
SHARES
41.4k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Ceramah seorang imam berbahasa China yang dikira khutbah Jumat. Di belakangnya ada enam ulama lainnya. Tampak mimbar Jumat di sisi kanan. Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU. (Mohamamd Nurfatoni/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU adalah kejadian lucu yang menimpa rombongan muhibah ormas Islam Jatim ke China. Mereka dari unsur MUI, Muhammadiyah, NU, dan Takmir Masjid Cheng Hoo Surabaya.

Saat itu rombongan sedang mengikuti shalat Jumat di Masjid Niu Jie, Beijing, RRC, Jumat (7/4/2017) siang. Masjid Niu Jie adalah masjid tertua dan terbesar di Beijing. Nama masjid mengambil nama Jalan Niu Jie, tempat komunitas Muslim terbesar di Ibukota Republik Rakyat China (RRC) itu.

Meski mayoritas anggota rombongan adalah para kiai atau ustadz, tapi mereka merasa asing dengan rangkaian ibadah di masjid itu. Bahkan, ada yang merasa ‘tertipu’. Berikut kisahnya, sebagaimana pernah dimuat PWMU.CO.

Dipimpin Tujuh Imam

Tepat pukul 11.45 waktu setempat, suara adzan berkumandang. Batin saya, oh pasti Jumatan di Beijing ini akan mengikuti ‘gaya’ NU di Indonesia, yang menggunakan dua kali adzan. Sebab jika ‘gaya’ Muhammadiyah, adzan cukup sekali dan didahului salam sang khatib.

Setelah adzan, para jamaah biasanya melakukan shalat sunah qabliyah. Itu pula yang saya duga akan terjadi di Masjid Niu Jie. Tetapi tidak! Jamaah tetap duduk di tempatnya. Ada apa gerangan?

Ternyata tujuh pria berbaju semi jas hitam panjang berpadu dengan celana warna gelap dan surban putih di kepala, tiba-tiba datang dari belakang menuju tempat pengimaman. Saya mengira, setelah itu, salah satu dari mereka akan naik mimbar menjadi khatib. Ternyata dugaan saya melesat.

Tujuh ulama karismatik itu justru berbalik arah menghadap jamaah. Lalu mereka membaca al-Quran secara bergiliran. Saya sempat mencatat, surat dan ayat yang mereka baca.

Yaitu berturut-turut: al-Fatihah, Ayat Kursy, at-Thariq, al-A’la, adh-Dhuha, al-Qadr, al-Zalzalah, at-Takasur, al-Aasyr, al-Fil, Qurays, al-Maun, al-Kautsar, Al-Kafirun, an-Nash, al-Lahab, al-Ikhlas (3x), al-Falaq, an-Nas, al-Fatihah, dan al-Baqarah sampai ayat kelima. Lalu ditutup dengan doa.

‘Khutbah’ Bahasa China

Pembacaan al-Quran setelah adzan ini, tentu saja sesuatu yang baru bagi jamaah asal Indosensia. Tapi keterkejutan tidak berhenti di situ. Setelah doa selesai dibacakan, salah seorang dari tujuh ulama itu maju ke depan.

Yang saya heran, kenapa dia tidak berada di mimbar Jumat yang disediakan lengkap dengan tongkat. Tapi dia maju di meja yang menjadi podium, yang terletak di sebelah kanan mimbar Jumat.

Dengan bahasa China, ulama muda itu membacakan lima lembar naskah. Tidak selalu dibaca memang. Dia padukan teks dengan narasi di luar kepala. Waktu 40 menit yang digunakan, terasa cukup lama. Mungkin karena saya tidak paham bahasanya.

Saya bisa menebak bahwa dia sedang menjelaskan makna Isra Mikraj karena mengutip ayat pertama surat al-Isra dan menjelaskan bagian per bagian. Apalagi saat ini adalah bulan Rajab.

Khutbah ‘asli’ yang dibawakan salah seorang imam senior di Masjid Nui Jie, Beijing, dengan menggunakan bahasa Arab. Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU. (Nadjib Hamid for PWMU.CO)

Ternyata Bukan Khutbah Jumat

Tapi yang menjadi kejutan bukan soal itu. Turun dari podium, sang ‘khatib” kemudian maju ke tempat pengimaman. Hati saya semakin bertanya-tanya: “Itu tadi berarti khutbah Jumat ya?”

Tapi keraguan lain datang, mengapa tak ada khutbah keduanya. Tiba-tiba keraguan itu terjawab, ketika jamaah secara serentak menata barisan mengikuti tujuh ulama di depan yang berdiri, menandai mulainya shalat Jumat.

Kami takbir bersama mengikuti satu dari tujuh ulama itu yang berada di posisi paling depan sebagai imam. Tapi, muncul pertanyaan lagi, kok lama tidak ada suara jahr (keras) bacaan imam lazimnya imam shalat Jumat.

Belum terjawab soal itu, tiba-tiba terlihat jamaah rukuk sendiri-sendiri. Oh, berarti ini masih shalat sunah (qabliyah). Saya yang semula berniat shalat Jumat, lalu ‘megubah haluan niat’ menjadi shalat sunah. Jangan tanya bagaimana hukumnya ya!

Saya baru sadar, ternyata yang ceramah 40 menit tadi bukan khutbah. Benar. Setelah selesai shalat sunnah, dua dari tujuh ulama itu maju ke mimbar Jumat. Yang terlihat senior naik mimbar dan satunya mengumandangkan adzan ‘sederhana’, tanpa lagu.

Khutbah yang berlangsung sekitar 10 menit dengan menggunakan bahasa Arab itu tak ubahnya seperti yang dilakukan di Indonesia. Ada dua khutbah dan ada doa penutupnya. Selesai khutbah, imam pun memimpin shalat, dengan tata cara yang sama di Indonesia. Hanya yang agak beda, dalam iqamat teksnya seperti adzan, bedanya hanya ada kalimat iqamat.

Merasa Tertipu

Selesai shalat, ternyata pengalaman Jumatan unik itu menjadi perbincangan rombongan. “Saya merasa ‘tertipu’,” seloroh Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, yang juga seorang ustdaz dan sering memberi khutbah Jumat.

Nadjib mengaku banyak ketidaklaziman dalam pelaksanaan shalat Jumat. Dan yang paling spektakuler adalah ceramah sebelum khutbah serta shalat sunnah setelahnya.

“Saya kira itu tadi sudah khutbah. Dan setelah itu shalat Jumat. Eh, ternyata bukan,” katanya sambil menduga mengapa ada semacam pengajian sebelum khutbah Jumat. “Mungkin karena sulit mengumpulkan jamaah yang tempat tinggalnya terpencar itu. Sehingga kesempatan Jumat ini mereka manfaatkan untuk membina umat,” ujarnya.

Bukan hanya Nadjib. Sejawatnya dari Muhammadiyah juga mengemukakan perasaan masing-masing. Para kiai NU yang ikut rombongan pun sama. Intinya mereka kaget dan tak menduga dengan tata-caranya, karena berbeda dengan kalaziman Jumatan.

Jadi, jangan kurang piknik ya, biar gak tertipu, he-he-he ..! (*)

Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Anekdot JumatHumorHumor MuhammadiyahJumatan di Beijing dengan Tujuh ImamJumatan KocakJumatan UnikJumlah Masjid di ChinaMasjid Niu JieMasjid Niujie Beijing China
SendShare5299Tweet3312Share

Related Posts

Mencoba Ketawa di Tengah Kegalauan PPKM Darurat

Kamis 8 Juli 2021 | 06:31
4.5k

Mencoba Ketawa di Tengah Kegalauan PPKM Darurat (Ilustrasi @macus_sf) PWMU.CO – Mencoba Ketawa di Tengah...

Enam Humor Sufistik ala Salim A Fillah

Rabu 5 Mei 2021 | 11:49
1.6k

Enam Humor Sufistik ala Salim A Fillah (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO - Enam Humor...

Ketika Ahli Viralogi Ketemu Ahli Virologi

Senin 19 April 2021 | 20:51
566

Prof Abdul Mu'ti, Ketika Ahli Virologi Ketemu Ahli Viralogi (Tanggapan Layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) PWMU.CO -...

Satu Lokasi di Beijing Airport, Dua Arah Kiblat Shalat

Sabtu 3 April 2021 | 07:15
658

M Saad Ibrahim memimpin shalat gelombang kedua yang menghadap barat (Nadjib Hamid for PWMU.CO) PWMU.CO...

Kisah Pak AR Nyaris Makmum pada Orang Gila

Senin 8 Maret 2021 | 09:30
1k

Pak AR Nyaris Makmum pada Orang Gila (Sketsa Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kisah Pak AR Nyaris Makmum...

Pergantian Khatib, kayak Main Bola Saja

Jumat 12 Februari 2021 | 01:01
16.5k

Pergantian Khatib, kayak Main Bola Saja (Ilustrasi freepik.com) Pergantian Khatib, kayak Main Bola Saja adalah...

Lulus dengan Syafaat

Minggu 7 Februari 2021 | 15:48
995

Abdul Mu'ti: Lulus dengan Syafaat (Istimewa/PWMU.CO) Lulus dengan Syafaat ditulis oleh Prof Dr Abdul Mu'ti...

Kisah Pak AR Jadi Profesor Sehari

Jumat 5 Februari 2021 | 07:52
1.8k

KH AR Fachruddin: Kisah Pak AR Jadi Profesor Sehari (Ilustrasi Rehat/PWMU.CO) PWMU.CO - Kisah Pak...

Qunut = NU, yang Tidak Muhammadiyah?

Senin 1 Februari 2021 | 05:47
8k

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Qunut = NU, yang Tidak Muhammadiyah? (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO -...

Beda Doktor dengan Dokter Versi Abdul Mu’ti

Sabtu 30 Januari 2021 | 06:52
1.9k

Apa Beda Doktor dengan Dokter Versi Abdul Mu'ti PWMU.CO - Beda doktor dengan dokter versi...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    24177 shares
    Share 9671 Tweet 6044
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1602 shares
    Share 641 Tweet 401
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    804 shares
    Share 322 Tweet 201
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3978 shares
    Share 1591 Tweet 995
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Menko PMK Akan Membangun Kampung Indonesia di Turki

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12034 shares
    Share 4814 Tweet 3009
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    314 shares
    Share 126 Tweet 79
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    684 shares
    Share 274 Tweet 171

Berita Terkini

  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30
  • 64 Siswa SDMM Bersaing dengan Puluhan Ribu Pelajar Rebut Tiket Final Komas Ke-18Minggu 26 Maret 2023 | 11:54
  • Aisyiyah Surabaya Terjunkan 30 Mubalighat untuk Kajian HPT SyiamMinggu 26 Maret 2023 | 11:42
  • Dua hikmah Ramadhan
    Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin TawaMinggu 26 Maret 2023 | 11:26
  • Hilal dan HilalMinggu 26 Maret 2023 | 10:43
  • Sejarah dan Perkembangan Klinik Muhammadiyah Pratama Rawat Inap KeduyungMinggu 26 Maret 2023 | 10:11
  • Puasa batin
    Kasih Sayang Allah di Balik Perintah PuasaMinggu 26 Maret 2023 | 09:09
  • Dakwah Kultural
    Jihad Ekonomi Berbasis Data dan OrganisasiMinggu 26 Maret 2023 | 08:47

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!