• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Selasa, April 20, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional

Jumat 5 Maret 2021 | 12:48
in Kolom
128
SHARES
399
VIEWS
M Yazid Mar’i: Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional (Istimewa/PWMU.CO)

Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional 2020-2035 ditulis oleh M Yazid Mar’i, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro.

PWMU.CO – Pada tanggal 11 Desember 2020 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. Dalam Visi Pendidikan Indonesia 2035 berbunyi, “Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.”

Rumusan ini cukup menarik, karena hilangnya frase “agama”. Seperti ada sisi historis dan sosiologis yang sedang hilang di bangsa ini. Agama, budaya, dan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah satu kesatuan historis dan sosiologis yang tak terpisahkan.

Nilai-nilai budaya bangsa adalah nilai yang lahir dan berkembang seiring dengan perkembangan agama yang ada dan secara resmi diakui oleh negara: Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu.

Baca Juga:  Prof ZM Minta Nadiem Lebih Cermat Siapkan Konsep Sepenting Peta Jalan Pendidikan

Kita pun bisa melihat bagaimana budaya secara sosiologis menjadi bagian dari beberapa agama di daerah. Bali dengan Hindu-Budhanya, Minangkabau-Aceh dengan Islamnya, NTT dengan Kristen-Katoliknya, Bangka Belitung-Semarang dengan Konghucu-nya.

Hilangkan Eksistensi Agama

Jika hilangnya frase “agama” dalam peta jalan pendidikan terdapat unsur kesengajaan, maka bisa disebut ada pula kesengajaan menghilangkan eksistensi “agama” di negeri yang lahir dan berkembang atas nilai-nilai agama.

Jauh hari para pendiri bangsa memahami ini semua. Dan ini adalah nilai historis yang tidak bisa ditinggalkan. Indonesia bukan “negara agama”, tetapi perlu diingat dan dipahami bahwa Indonesia juga tidak rela bila “nilai-nilai agama” yang telah menyatu dalam urat nadi setiap warga bangsa ini hilang dari Indonesia.

Perlu dicatat bahwa secara sosiologis Indonesia bukanlah Amerika, bukan Arab, dan bukan pula Cina. Indonesia adalah negara yang lahir atas nilai-nilai budaya yang diilhami oleh agama dan kepercayaan yang dimiliki bangsa dan diikat dengan Pancasila yang ber-Keuhanan Yang Maha Esa.

Baca Juga:  Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Maka peniadaan agama sebagai nilai adalah seperti halnya peniadaan “Pancasila” sebagai ideologi bangsa dan sekaligus sebagai peresmian “Negara tanpa Tuhan” Ateis-Sekuleris sebagai “Model Baru Bangsa Indonesia”.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan ini mengisaratkan bahwa keunggulan manusia Indonesia yang dikehendaki adalah yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai manifestasi dari agama dan kepercayaan yang ada untuk diimplemetasikan secara demokratis dan dipertanggubgjaeabkan secara akademis “keilmuan” dan moral ‘keimananan dan ketakwaan”.

Baca Juga:  Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?

Bagaimana dengan Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir baru-baru ini menyindir dengan sangat santun bahwa Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang tidak sesuai dengan UUD 1945 pasal 31.

Sebagai organisasi sosial keagamaan Islam, Muhammadiyah sangat tegas, bahwa tujuan pendidikan adalah: “Membentuk manusia muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT serta menghasilkan SDM yang handal.”

Dengan demikian secara historis, sosioligis kultural “model baru pendidikan Indonesia” sebuah tawaran yang inkonstitusional unhistorical and cultur. Ternoda secara hukum normatif dan hukum publk. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: M Yazid Mar'imMPK PDM BojonegoroPeta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035
Share51Tweet32SendShare

Related Posts

Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk
Kabar

Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Selasa 20 April 2021 | 17:03
296
Prof ZM Minta Nadiem Lebih Cermat Siapkan Konsep Sepenting Peta Jalan Pendidikan
Kabar

Prof ZM Minta Nadiem Lebih Cermat Siapkan Konsep Sepenting Peta Jalan Pendidikan

Senin 15 Maret 2021 | 11:11
213
Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional
Kolom

Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:52
4.7k
Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?
Kolom

Negeri yang Retak

Sabtu 6 Maret 2021 | 05:51
273
Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?
Kolom

Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?

Jumat 5 Maret 2021 | 11:11
693
Akhlak Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah
Kabar

Akhlak Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah

Minggu 14 Februari 2021 | 09:30
1.2k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

Selasa 20 April 2021 | 17:10
Ujian Hafalan Ini Diikuti Peserta 7 Tahun

Ujian Hafalan Ini Diikuti Peserta 7 Tahun

Selasa 20 April 2021 | 17:09
Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Selasa 20 April 2021 | 17:03
Kamus Sejarah Indonesia

Kamus Sejarah Indonesia Diprotes, ternyata Begini Isinya

Selasa 20 April 2021 | 15:36
Ramadhan mengasah kecerdasan ruhani dan nalar spiritual orang beriman. Mengantarkannya menjadi golongan ulul albab.

Ramadhan Mengasah Kecerdasan Ruhani

Selasa 20 April 2021 | 15:03
Mengkaji Quran

Mengkaji Quran Bisa Prediksi Bencana

Selasa 20 April 2021 | 11:36
Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

Selasa 20 April 2021 | 10:23
Tanda sukses berpuasa

Tanda Sukses Berpuasa, Ini Indikasinya

Selasa 20 April 2021 | 09:57
Keutamaan dan Waktu Ideal Mengkhatamkan Quran

Keutamaan dan Waktu Ideal Mengkhatamkan Quran

Selasa 20 April 2021 | 09:42
Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Selasa 20 April 2021 | 08:57

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.7k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
287
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
224
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
288
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
292

Terpopuler Hari Ini

  • Pendekatan konflik

    Pendekatan Konflik Tak Selesaikan Masalah Bangsa

    27865 shares
    Share 11146 Tweet 6966
  • Covid Itu Wasilah Menemukan Tuhan

    24373 shares
    Share 9749 Tweet 6093
  • Pandemi Covid Merekonstruksi Iman

    18513 shares
    Share 7405 Tweet 4628
  • Siswa Sekolah Muhammadiyah Terbanyak Lolos SNMPTN

    1412 shares
    Share 565 Tweet 353
  • Intoleran Teriak Intoleran, Ini Orangnya

    3248 shares
    Share 1299 Tweet 812
  • Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Harus Direvisi Total

    492 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Umrah dan Haji Tertolak, Ini Sebabnya

    7720 shares
    Share 3088 Tweet 1930
  • Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

    254 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

    249 shares
    Share 100 Tweet 62
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In