• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional

Jumat 5 Maret 2021 | 12:48
3 min read
149
SHARES
466
VIEWS
ADVERTISEMENT
M Yazid Mar’i: Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional (Istimewa/PWMU.CO)

Peta Jalan Sekulerisasi Pendidikan Nasional 2020-2035 ditulis oleh M Yazid Mar’i, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro.

PWMU.CO – Pada tanggal 11 Desember 2020 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. Dalam Visi Pendidikan Indonesia 2035 berbunyi, “Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.”

Rumusan ini cukup menarik, karena hilangnya frase “agama”. Seperti ada sisi historis dan sosiologis yang sedang hilang di bangsa ini. Agama, budaya, dan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah satu kesatuan historis dan sosiologis yang tak terpisahkan.

Nilai-nilai budaya bangsa adalah nilai yang lahir dan berkembang seiring dengan perkembangan agama yang ada dan secara resmi diakui oleh negara: Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu.

Kita pun bisa melihat bagaimana budaya secara sosiologis menjadi bagian dari beberapa agama di daerah. Bali dengan Hindu-Budhanya, Minangkabau-Aceh dengan Islamnya, NTT dengan Kristen-Katoliknya, Bangka Belitung-Semarang dengan Konghucu-nya.

Hilangkan Eksistensi Agama

Jika hilangnya frase “agama” dalam peta jalan pendidikan terdapat unsur kesengajaan, maka bisa disebut ada pula kesengajaan menghilangkan eksistensi “agama” di negeri yang lahir dan berkembang atas nilai-nilai agama.

Jauh hari para pendiri bangsa memahami ini semua. Dan ini adalah nilai historis yang tidak bisa ditinggalkan. Indonesia bukan “negara agama”, tetapi perlu diingat dan dipahami bahwa Indonesia juga tidak rela bila “nilai-nilai agama” yang telah menyatu dalam urat nadi setiap warga bangsa ini hilang dari Indonesia.

Perlu dicatat bahwa secara sosiologis Indonesia bukanlah Amerika, bukan Arab, dan bukan pula Cina. Indonesia adalah negara yang lahir atas nilai-nilai budaya yang diilhami oleh agama dan kepercayaan yang dimiliki bangsa dan diikat dengan Pancasila yang ber-Keuhanan Yang Maha Esa.

Maka peniadaan agama sebagai nilai adalah seperti halnya peniadaan “Pancasila” sebagai ideologi bangsa dan sekaligus sebagai peresmian “Negara tanpa Tuhan” Ateis-Sekuleris sebagai “Model Baru Bangsa Indonesia”.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan ini mengisaratkan bahwa keunggulan manusia Indonesia yang dikehendaki adalah yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai manifestasi dari agama dan kepercayaan yang ada untuk diimplemetasikan secara demokratis dan dipertanggubgjaeabkan secara akademis “keilmuan” dan moral ‘keimananan dan ketakwaan”.

Bagaimana dengan Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir baru-baru ini menyindir dengan sangat santun bahwa Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang tidak sesuai dengan UUD 1945 pasal 31.

Sebagai organisasi sosial keagamaan Islam, Muhammadiyah sangat tegas, bahwa tujuan pendidikan adalah: “Membentuk manusia muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT serta menghasilkan SDM yang handal.”

Dengan demikian secara historis, sosioligis kultural “model baru pendidikan Indonesia” sebuah tawaran yang inkonstitusional unhistorical and cultur. Ternoda secara hukum normatif dan hukum publk. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: M Yazid Mar'imMPK PDM BojonegoroPeta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035
SendShare60Tweet37Share

Related Posts

Eksistensi Kader Harus seperti Ini

Minggu 29 Mei 2022 | 20:23
58

Kang Yoto mengisi temu kader muda Muhammadiyah Bojonegoro PWMU.CO- Eksistensi kader adakalanya kontributif, tetapi adakalanya...

Haedar Nashir: Negara Jangan Diatur Menjadi Sekuler dan Liberal

Jumat 12 November 2021 | 17:14
18.3k

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Negara Jangan Diatur Menjadi Sekuler dan Liberal (Tangkapan layar...

Anggota DPR Sindir Nadiem Menteri Raja Klarifikasi

Jumat 28 Mei 2021 | 07:20
971

Prof Zainuddin Maliki Anggota DPR Sindir Nadiem Menteri Raja Klarifikasi (Dok PWMU.CO) PWMU.CO - Anggota...

Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Selasa 20 April 2021 | 17:03
939

Azyumardi Azra mengatakan, Rapor Mendikbud saat ini bukan hanya merah, namun semakin buruk (Nely Izzatul/PWMU.CO)

Prof ZM Minta Nadiem Lebih Cermat Siapkan Konsep Sepenting Peta Jalan Pendidikan

Senin 15 Maret 2021 | 11:11
238

Prof Zainuddin Maliki (tengah) di acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, di Lamongan. Prof ZM Minta...

Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:52
5k

Fathurrahim Syuhadi: Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional (sketsa Atho' Khoiton/PWMU.CO) Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat...

Negeri yang Retak

Sabtu 6 Maret 2021 | 05:51
288

Daniel Mohammad Rosyid: Negeri yang Retak Negeri yang Retak, kolom ditulis oleh Daniel Mohammad Rosyid,...

Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035?

Jumat 5 Maret 2021 | 11:11
839

Daniel Mohammad Rosyid (sketsa foto Atho' Khoironi/pWMU.CO) Peta Jalan (Penyesatan) Pendidikan Nasional 2020-2035? Kolom oleh...

Akhlak Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah

Minggu 14 Februari 2021 | 09:30
1.6k

Wakil Ketua PDM Bojonegoro Roli Abdul Rokhman soal Akhlak Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO...

Bekerja di AUM Itu Ibadah, Amanah, dan Rahmah

Minggu 14 Februari 2021 | 08:27
4.6k

Ketua MPK PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi: Bekerja di AUM Itu Ibadah, Amanah, dan Rahmah (Istimewa/PWMU.CO)...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    10564 shares
    Share 4226 Tweet 2641
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    9898 shares
    Share 3959 Tweet 2475
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    3412 shares
    Share 1365 Tweet 853
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    2829 shares
    Share 1132 Tweet 707
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2583 shares
    Share 1033 Tweet 646
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2784 shares
    Share 1114 Tweet 696
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    594 shares
    Share 238 Tweet 149
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12329 shares
    Share 5640 Tweet 2787
  • Khutbah Idul Adha 2022: Spirit Kurban untuk Membangun Bangsa Berkemajuan

    494 shares
    Share 198 Tweet 124
  • Adakah Tuntunan Puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah?

    5303 shares
    Share 2121 Tweet 1326

Berita Terkini

  • Daftar Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Malang RayaKamis 7 Juli 2022 | 07:39
  • 32 ribu sekolah, dari PAUD hingga SMA/SMK daftar mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Liputan Syaifulloh, kontributor PWMU.CO.
    32 Ribu Sekolah Daftar Mandiri Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 06:33
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut IndonesiaRabu 6 Juli 2022 | 15:41
  • SDMM Menyandang Sekolah Ramah Anak, Ini Daftar Resmi SRARabu 6 Juli 2022 | 15:00
  • Duta Kosmetik
    Duta Kosmetik Ini Murid SmamdaRabu 6 Juli 2022 | 14:52
  • Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di MekahRabu 6 Juli 2022 | 13:34

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In