PWMU.CO– 4 siswa Smamda, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, mengikuti Painting Competition yang diadakan penerbit buku Erlangga. Lomba ditutup sampai 31 Maret 2021.
Ada 4 siswa Smamda yang ikut lomba ini. Lukisan yang akan dikirimkan ke panitia dipamerkan di perpustakaan Smamda Sidoarjo, Kamis (25-3-2021). ”Untuk sementara lukisan-lukisan ini dipajang di sini agar bisa memeriksa kelengkapan dan memasang identitas,” ujar Joeliarto Joedi Wahjono, pembimbing siswa.
Dia mengatakan, siswa bimbingannya melakukan semua tahapan lomba melukis dengan baik. ”Persiapannya macam-macam. Mulai menyiapkan kanvas, kuas, cat, tema, dan jenis lukisan,” lanjutnya.
Pembuatan lukisan butuh waktu yang lama karena menggunakan cat. Harus hati-hati dikerjakan. ”Mulai mengerjakan antara 20-28 Februari. Baru selesai bareng tanggal 23 Maret 2021. Waktu mengerjakan sempat terpotong selama dua pekan karena ada penilaian tengah semester (PTS),” lanjut guru seni budaya ini.
Empat siswa Smamda yang mengikuti lomba adalah Rayya Diphati Jannah kelas X MIPA 7, Berliana Safitri kelas XI MIPA 4, Vionita Ayu Kurnia kelas XI IPS 2, dan Farandira Alya Farella kelas XI IPS 4. ”Alhamdulillah semua bisa menyelesaikan tepat waktu dengan jenis lukisan yang berbeda-beda,” tambah pria yang akrab dipanggil Papa Yudi.
Rayya Diphati Jannah mengusung aliran naturalisme. Sedangkan Berliana Safitri membawa lukisan dekoratif. Vionita Ayu Kurnia menggarap lukisan siluet. Farandira Alya Farella lebih akrab dengan jenis lukisan cartoon. ”Semua bagus-bagus. Sangat inspiratif. Kalau bukan untuk lomba, saya ingin pajang di Smamda saja,” kata pembina paduan suara SMAMDA voice ini.
Tahapan Lomba
Lomba melukis ini mengusung tema semangat meraih mimpi. Dilakukan tahap demi tahap secara mandiri. Pertama, memilih alat dan bahan seperti kanvas, cat acrylic, air, dan palet. Semua dibeli sendiri oleh anak-anak, sekolah hanya membantu biaya saja.
Kedua, membuat sketsa lukisan dengan pensil atau cat sesuai dengan tema. Ketiga, mewarnai dasar lukisan secara penuh dengan berbagai macam warna sesuai yang diinginkan. Keempat, mewarnai objek gambar yang sudah disketsa, baik pewarnaannya secara blok maupun tiga dimensi.
Kelima, proses hasil akhir. Membubuhkan gambar logo dipojok atas ’Indonesia Pasti Bisa’ dengan dasar merah putih. ”Kami terus berkoordinasi dengan zoom. Mulai tahap awal sampai selesai. Terakhir baru ke sekolah untuk memastikan semua kelengkapan sudah tercantum pada lukisan, dan pengiriman,” tandas papa Yudi. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto