PWMU.CO – Muhammadiyah Jatim Siapkan Shalat Idul Fitri sesuai Prokes. Hal ini disampaikan Sekretaris PWM Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi pada rapat koordinasi nasional (rakornas) Penerapan Protokol Kesehatan Idul Fitri 1442 H yang digelar virtual, Selasa (11/5/21) siang.
Pesertanya, perwakilan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan MCCC Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) seluruh Indonesia.
Tamhid menyatakan, Jawa Timur telah menetapkan shalat Idul Fitri sesuai anjuran pemerintah, imbauan Walikota, dan Bupati, serta berpedoman pada apa yang sudah MCCC PP Muhammadiyah sampaikan. Selain itu, prokes sudah mereka terapkan dan sosialisasikan di seluruh kota atau kabupaten.
Ketua MCCC Jatim itu mengungkapkan, kasus Covid-19 di Surabaya akhir-akhir ini sudah agak melandai. Meski demikian, ada empat lokasi yang tidak Walikota perkenankan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan.
Sesuai imbauan dan pedoman dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, maka Tamhid menegaskan di lokasi tersebut shalat Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing.
Empat lokasi tersebut adalah: Kelurahan Babat Jerawat (Kecamatan Pakal), Kelurahan Semolo Waru (Kecamatan Sukolilo), Kelurahan Pacar Kembang (Kecamatan Tambak Sari dan Kelurahan Balongsari (Kecamatan Tandes).
Siapkan Tempat Shalat sesuai Prokes
Tamhid menyatakan sebanyak 95 titik lokasi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di Surabaya telah dipersiapkan. “Panitianya adalah Muhammadiyah, sudah dipersiapkan dengan baik, dengan protokol kesehatan yang ketat sekali,” ujarnya.
Tamhid memaparkan, protokol kesehatan itu di antaranya meliputi, semua harus pakai masker, berjarak, bersih, bawa sajadah sendiri, siapkan hand sanitizer, wudhunya sudah dari rumah, dan tidak mengedarkan kotak infak.
Maka, lanjutnya, kotak infak itu di pintu masuk sudah ada. “Supaya tidak ada beralih tangan satu dengan yang lain,” terangnya.
Di samping itu, dia menyatakan MCCC Provinsi Jawa Timur sudah melakukan koordinasi dengan MCCC daerah. Harapannya, prokes menjadi pedoman utama agar bisa melaksanakan shalat Idul Fitri dengan baik dan membantu memotong penularan virus Covid-19.
Tamhid berharap, “Mudah-mudahan ini menjadi semangat kita semua dan bisa dijaga oleh semua kalangan.”
Dia juga menyatakan, “Kita imbau kepada pemerintah supaya menjaga dan memfasilitasi apa yang sudah dilakukan oleh warga yang melakukan shalat Idul Fitri berarti harus benar-benar dijaga prokesnya.”
Mendengar uraian Tamhid, Arif Jamali Muis—Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus moderator—berkomentar, “Ini bagian usaha bersama mencegah agar (tidak terjadi), bahasanya dr Corona kalau di India, tsunami Covid.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni