PWMU.CO – Unismuh Loloskan 46 dosen dan 120 mahasiswa dalam Program Kampus Mengajar Batch II tahun 2021.
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Nasrun SPd MPd mengatakan Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini merupakan rangkaian dari Program Kampus Merdeka.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan,” ujarnya, Jumat (30/7/21).
Bantu Peningkatan Literasi
Nasrun menjelaskan dalam program ini mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Mereka akan terlibat membantu peningkatan literasi dan numerasi di sekolah tersebut,” katanya.
Dia memaparkan keuntungan langsung yang akan diterima mahasiswa yaitu bantuan biaya hidup dan bantuan akomodasi, potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan konversi Satuan Kredit Semester (SKS) untuk memenuhi syarat penyelesaian gelar sarjana sekitar 20 sks.
Mahasiswa yang mengikuti program ini, sambungnya, merupakan mahasiswa aktif semester v, aktif berorganisasi, serta berprestasi (minimal ber-IPK 3,00).
Mahasiswa yang Lolos
Nasrun merincikan, 120 mahasiswa Unismuh yang lolos tersebut berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Matematika, Teknologi Pendidikan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendididikan Bahasa Inggris, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Arab, dan Pendidkan Agama Islam.
“Mahasiswa yang ikut program ini bukan hanya yang berlatar belakang program studi kependidikan, melainkan ada pula yang nonkependidikan. Misalnya, ada dari Manajemen, Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan Hukum Ekonomi Syariah,” jelasnya.
Para mahasiswa, lanjutnya, akan membantu mengatur manajemen sekolah, terutama di SD atau SMP dalam hal memperbaiki kualitas yang belum memadai.
“Kampus Mengajar bukan sekadar diartikan mahasiswa akan mengajar, tapi lebih ditekankan sebagai fasilitator dan juga mendampingi guru. Terlebih di kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, guru dituntut membuat pembelajaran yang menarik,” katanya.
Peran Dosen
Nasrun mengatakan mahasiswa tidak akan bergerak sendiri di lapangan, mereka akan dibantu oleh dosen pembimbing.
“Dosen akan mendampingi mahasiswa bimbingan untuk bertemu dengan Dinas dan sekolah, serta melakukan sesi pendampingan mahasiswa selama program berlangsung,” ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, dosen juga akan berkomunikasi dengan guru pamong. Mereka akan memberikan penilaian akhir kepada mahasiswa bimbingan, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan diri mahasiswa bimbingan.
“Dosen dan mahasiswa yang lolos, akan segera di-SK-kan oleh Pak Rektor. Selanjutnya, akan disampaikan ke Program Studi (Prodi) masing-masing,” tandasnya. (*)
Penulis Hadisaputra. Editor Ichwan Arif.