PWMU.CO – Yayasan Taawun Indonesia dilaunching. Mengangkat tema “Membumikan Gerakan Taawun Menuju Indonesia Berkeadaban, Adil, dan Makmur” acara digelar di Pendopo Sesame Jeblog, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (30/8/2021).
Hadir sebagai narasumber Achmad Riyadi, Ketua Pemuda Istimewa yang mewakili pembicara Taawun dari prespektif cendekiawan; Ketua Dharmatika Foundation Indentika SW mewakili Taawun dari prespektif seni budaya; dan Rujito, Ketua Panti Binnaussaadah yang berbicara Taawun dari perspektif kesejahteraan sosial anak.
Ketua Yayasan Taawun Indonesia Hanif Muallifah SPd mengatakan, Yayasan ini didirikan dengan tujuan yang pertama, menggerakkan masyarakat berdasarkan keimanan dan ketaqwaan melalui pembinaan akhlak budi pekerti.
“Kedua, menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas keilmuan secara multidisiplin. Ketiga, meningkatkan pelayanan sosial bagi masyarakat dengan pendekatan seni budaya. Keempat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat yang berintegritas,” katanya.
Yayasan Taawun Indonesia ini didirikan berlandaskan QS Al Maidah ayat 2 dengan memiliki tiga arah gerak yaitu Agama, Pendidikan dan Sosial. Dengan mengangkat Tagline Spirit Kemanfaatan Jariyah, Yayasan ini akan senantiasa membumikan gerakannya menuju Indonesia berkeadaban, adil dan makmur.
Achmad Riyadi, Ketua Pemuda Istimewa yang mewakili pembicara Taawun dari prespektif cendekiawan mengaku bangga bisa hadir dan berpartisipasi pada acara Launching Taawun Indonesia ini.
“Melalui Yayasan Taawun ini, kita bisa menunaikan perintah al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat dua. Dan bahwa kebenaran atau kebaikan yang tidak terorganisir, akan kalah dengan keburukan dan kebatilan yang terorganisir. Maka saya percaya, Taawun akan tetap konsisten selama 10 tahun ke depan,” tandasnya.
Memuat Cita-cita dan Aspek Iman
Dia mengatatakan, apa yang sudah ada dan termaktub dalam nilai berdirinya Taawun ini perlu diapresiasi, karena telah memuat cita-cita dan aspek iman.
“Taawun ini tidak hanya mendorong faktor-faktor keagamaan saja di dalamnya, namun faktor sosial juga sangat menentukan. Ini kemudian yang telah menyatu dengan makna dalam doa kita sehari-hari, yang sering kita baca yaitu Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzaabannar,” katanya.
Maka dengan Taawun, menurutnya, hal itu akan menjadi suatu interkoneksi bahwa aspek sosial di dunia akan terhubung dengan aspek kita nanti kelak di akhirat.
“Hal yang istimewa dari Taawun bukan hanya logo. Tetapi kerukunan antar umat beragama. Ada sebuah kepercayaan dan nilai kemanusiaan yang dihadirkan, maka saya berharap, agar konsistensi di dalam Taawun itu lebih ditonjolkan,” katanya.
Ketua Dharmatika Foundation, Indentika SW mewakili Taawun dari prespektif seni dan budaya memberikan ucapan selamat kepada sedulur-sedulur Taawun atas berdirinya Yayasan Taawun ini.
Menurutnya, berkesenian itu bisa menjadi kendaraan untuk mencari pahala dan hal ini bisa dilakukan oleh Yayasan Taawun dengan cara menghibur anak-anak di panti asuhan maupun orang sepuh di panti jompo.
“Dengan berkesenian, teman-teman yang berkumpul di yayasan ini bisa melakukan suatu kegiatan tolong menolong. Tolong menolong itu tidak harus dengan uang, tapi menghibur sudah merupakan sesuatu yang sangat tepat dan mempunyai nilai untuk Taawun untuk kebaikan,” katanya.
Tika mengatakan, Indonesia adalah negara yang beraneka ragam kepercayaan dan agama. Namun di dalam Yayasan Taawun ini semua berhenti untuk memandang perbedaan dan mengambil garis persamaannya. Maka, dia meyakini, Indonesia ini akan menjadi luar biasa dengan tolong menolong antar agama dan sebagainya.
“Maka dengan berdirinya yayasan ini, saya menitipkan anak-anak kepada Taawun untuk menyebarkan virus persamaan itu. Sehingga yang muncul di Yogyakarta ini tidak hanya tawurannya. Tetapi melalui kegiatan seni dan budaya, anak-anak juga bisa saling tolong menolong,” ungkapnya.
Berharap Tumbuh Besar
Sementara itu, Rujito, Ketua Panti Binnaussaadah yang berbicara Taawun dari perspektif kesejahteraan sosial anak mengutip Surat Al Ma’un yang artinya Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan agama? Merekalah yang menghardik anak yatim, dan tidak memberi makan orang miskin.
Dia berharap agar Yayasan Taawun yang telah dilaunching akan tumbuh menjadi besar.
“Sesuatu itu akan tumbuh besar kalau ada vitamin. Dalam menggerakkan Taawun ini vitaminnya adalah yakin, pengorbanan, pengabdian dan yang terakhir butuh keikhlasan. Karena tanpa adanya itu Taawun akan tidak terarah,” tegasnya.
Jika ada keyakinan yang kuat, niat yang kuat, kemudian ada pengorbanan, maka Rujito meyakini, Taawun akan tumbuh sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa.
“Dari pengabdian itu menumbuhkan rasa keikhlasan, dan dengan keikhlasan itu akan membangunkan insan yang handal dan bermartabat untuk keluarga, untuk bangsa dan negara,” katanya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Taawun Indonesia Baharuddin Rohim menyampaikan, Taawun Indonesia itu besar bukan karena satu orang, bukan karena dua sampai tiga orang, tetapi besar karena satu misi kesamaan yaitu misi kemanusiaan.
“Ketika kita mempunyai misi kemanusiaan, maka saat itu juga kita adalah anggota Taawun Indonesia. Karena itulah tolong menolongnya Indonesia pada sisi persamaan yaitu kemanusiaan,” katanya.
Dia mengatakan, Taawun Indonesia ke depan akan mampu menjadikan gerakan Taawun untuk menuju Indonesia yang berkeadaban, adil dan Makmur.
Acara diakhiri dengan penandatanganan peresmian Yayasan Taawun oleh para narasumber dan ditutup penampilan senandung Taawun Indonesia. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni