PWMU.CO– Perahu Lazismu Jawa Timur yang baru datang ke Banjarmasin, Jumat (10/9/2021), langsung dipakai membantu bencana banjir di Katingan, Kalimantan Tengah.
Perahu fiber bantuan Lazismu Jatim itu produk Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi. Sangat praktis dan lincah menembus banjir menuju rumah warga Kabupaten Katingan.
Ketua MDMC Kota Palangka Raya, Apri Husin Rahu, mengatakan, dengan perahu yang didatangkan teman-teman relawan Kalimantan Selatan itu sangat membantu. ”Kita langsung bisa mengakses, membawa logistik, serta mendistribusikan langsung ke rumah-rumah warga tanpa ada kendala. Tak perlu lagi menyewa perahu. Bisa bekerja tanpa batas waktu lagi,” katanya.
Menurut dia, perahu fiber ini bisa untuk akses jarak jauh. Kapasitas muatan 2 sampai 3 ton. Dengan kapasitas mesin 15 PK sangat irit sekali untuk BBM-nya.
Apri menceritakan, keberadaan perahu ini dapat menekan biaya operasional tanggap darurat bencana. ”Pengalaman sebelumnya, pernah enam jam kita berkeliling di kampung-kampung mencari perahu untuk disewa. Ternyata tak ada perahu besar untuk membawa logistik dari Palangkaraya menuju lokasi bencana. Akhirnya menyewa dua perahu kecil. Biaya sewa cukup besar. Sekali jalan 400 ribu rupiah per perahu pulang pergi,” ujarnya.
Padahal butuh sampai empat perahu selama dua hari, tambahnya. Itu biaya cukup besar yang kita keluarkan untuk sewa perahu saja. Karena itu ia bersyukur datangnya bantuan perahu fiber ke Kalimantan Tengah.
”Beberapa hari ke depan kami mendapat kabar ada teman-teman dari MDMC Kalimantan Selatan mengirimkan personal dengan armada darat dan armada sungai. Itu merupakan berita yang sangat baik, bagus sekali bagi kami dan sangat membantu,” ungkapnya.
Respon Cepat
Senada disampaikan Miftah Farih dari Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC Kalimantan Selatan sekaligus Koordinator Relawan.
Dia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan situasi (Situation Report/Sitrep) dari MDMC Kalimantan Tengah terkait banjir yang terjadi, pihaknya segera berkoordinasi dengan Lazismu Kalimantan Selatan untuk menyiapkan bantuan. Salah satunya armada perahu fiber ini.
”Kami menunggu sitrep dari Kalimantan Tengah. Setelah diterima, kami menyadari armada air sangat dibutuhkan di lokasi. Sama halnya seperti saat banjir besar di Kalimantan Selatan awal tahun lalu. Kami saat itu juga terkendala armada air,” tuturnya.
Dari dua perahu di Lazismu, satu dikirim ke Kalteng. Satu perahu siaga di Kantor Lazismu Kalsel mengingat wilayah Kalimantan Selatan juga mulai hujan terus menerus.
Farih pun menuturkan, perahu fiber ini benar-benar berguna di lokasi bencana banjir. Bahkan tokoh masyarakat Desa Jahanjang, Kecamatan Kamipang, Sarwepin, mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah Jawa Timur atas bantuan perahu fiber ini.
”Bapak Sarwepin mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Jawa Timur yang telah menyumbangkan dua perahu fiber yang sekarang bisa digunakan untuk memberi pelayanan dan bantuan masyarakat Jahanjang,” tuturnya.
Ia juga menceritakan, warga korban banjir masih banyak bertahan di rumah. Para relawan harus menembus daerah yang terisolasi. ”Kami menyusuri pemukiman warga yang belum tersentuh. Mereka sangat senang dengan bantuan dari Muhammadiyah. Ada yang meminta nasi bungkus, popok bayi, susu,” ujarnya.
Menurut penuturan warga, sambung dia, sudah berhari-hari bertahan di rumah. Persediaan bahan makanan makin menipis. Karena itu perahu fiber sangat membantu distribusi makan.
Perahu fiber yang ujungnya lancip lajunya lebih cepat dibandingkan perahu karet. Juga mampu memecah gelombang. Kapasitas angkutnya pun lebih besar.
Manajer Regional Lazismu Kalimantan Selatan, H. Abdullah Sani, menyampaikan, perahu ini memudahkan para relawan bergerak di medan bencana banjir Katingan.
Dia menuturkan, sebenarnya perahu ini ada serah terima dari Lazismu Jatim. ”Saya menghubungi Ustadz Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa Timur, minta izin perahunya segera digunakan. Alhamdulillah diizinkan. Setelah uji coba di danau Kampus UMB (Universitas Muhammadiyah Banjarmasin), perahu ini kami nyatakan siap terjun ke Kalimantan Tengah,” tambahnya.
Perahu fiber dari Muhammadiyah Jawa Timur ini telah menjadi saksi betapa pentingnya armada air dalam penanganan bencana banjir. Titik terisolasi mampu ditembus. Bantuan dapat disalurkan. Evakuasi pun lancar. Setelah bertugas selama sepekan di Katingan, Kalimantan Tengah, perahu fiber kembali ditarik untuk perawatan dan pemeriksaan ke Banjarmasin. (*)
Penulis Doddy Yurnizal Editor Sugeng Purwanto