PWMU.CO – Setelah digembleng selama dua hari dalam “Journalictic Camp”, kader-kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jatim siap terjun menjadi jurnalis muda. Sebab, dalam acara itu mereka telah dibekali berbagai materi dan praktik jurnalistik. Berita terkait: Di Depan Kader IPM, Wartawan Senior Ini Jelaskan Hubungan Sejarah dan Peradaban Menulis.
Jika di hari pertama mereka menerima berbagai materi jurnalistik dari para praktisi media, di hari kedua Ahad (18/12) kemarin, mereka diterjunkan praktik meliput kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan Ijen Malang. Selama kurang lebih 1,5 jam peserta dibebaskan untuk mencari dan menulis berita.
Para peserta terlihat sangat menikmati. Faiz, salah satu peserta yang berasal dari Kabupaten Kediri mengaku bahwa dia sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Meskipun sebelumnya dia pernah mengikuti pelatihan jurnalistik, namun pada pelatihan kali ini dia mendapatkan sesuatu yang baru, yang belum pernah dia dapatkan. Baca juga: Ini Tantangan Mendikbud untuk IPM.
Hal ini membuat dia semakin bersemangat dalam mengembangkan dan mengaplikaskan ilmu jurnalistiknya. “Saya berharap setelah ini teman-teman juga dapat mengembangkan media yang ada di daerahnya masing-masing dengan ilmu yang telah didapat dipelatihan ini. Sehingga publikasi tentang pelajar Muhammadiyah semakin banyak,” ujarnya.
Begitu juga yang diungkapkan oleh IPMawati asal Malang, “Fasilitas yang disediakan sangat memadai sehingga kami bersemangat untuk dalam mengikuti pelatihan ini,” ungkap dia. Baca juga: Belajar Pemilu, Praktikkan pada Pemilihan Ketua IPM.
Pada acara penutupan di Gedung Pelatihan dan Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Malang, Bendahara Umum PW IPM Jatim David Yusuf Azwar Naufal memberikan semangat agar kader IPM rajin menulis. “Menulis itu sama dengan keterampilan public speaking. Semakin dilatih maka akan menjadi lebih baik,” ujarnya. Naufal berharap forum ini menjadi penyemangat untuk menulis berbagai kegiatan yang dilakukan oleh IPM Jatim. “Dengan begitu, berita pelajar Muhammadiyah semakin banyak diketahui oleh masyarakat luas.” (maharina)