PWMU.CO – Mencintai Rasulullah tak cukup diucapkan. Tapi harus kita implementasikan dalam perbuatan di kehidupan sehari-hari. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs H Muhammad In’am MPd menyatakan itu dalam Pengajian Bulanan Guru dan Karyawan SD Almadany, Sabtu (23/10/2021) pagi.
Pengajian digelar di halaman sekolah. Dua pohon pule besar menaungi para guru dan karyawan yang duduk beralaskan matras hitam lengkap dengan meja lipat di depannya. Mereka duduk menjaga jarak dan memakai masker.
Suasana terasa sejuk. Burung-burung berkicau di atas pohon pule. Tampak dua ekor bunglon berkejar-kejaran di batang pohon. Sesekali kupu-kupu betebangan di bunga-bunga yang ditanam siswa-siswi SD Alam Muhammadiyah Kedayang (Almadany) di halaman.
Merasakan suasana seperti itu, Ustadz In’am berkomentar: “Situasinya seperti di pedesaan.” Padahal SD Almadany berlokasi di Perumahan Griya Karya Giri Asri (GKGA) Blok T 11, Prambangan, Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Sebelum menjelaskan bagaimana implementasi atau wujud perbuatan yang harus dilakukan dari ucapan mencintai Rasulullah, dia mengutip Surat an-Nisa ayat 69:
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oley Allah (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-oarang shaleh, mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.“
Ustadz In’am mengatakan, dalam mengimplementasikan rasa cinta kita kepada Rasulullah maka, pertama kita harus menanamkan doktrin meneguhkan dua kalimat syahadat. “Jangan sampai keimanan kita mengambang,” ujarnya.
Menurut dia, doktrin itu harus tertanam benar-benar bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Dalam konteks ini, ujarnya, karena misi sekolah Muhammadiyah adalah menyampaikan dakwah amar makruf nahi mungkar, maka doktrin itu juga harus tertanam kuat pada guru dan karyawan.
Kedua, lanjutnya, bagi setiap Muslim wajib untuk mempelajari ajaran agama Islam dengan benar. Tidak cukup hanya mengaku Islam kalau tidak mau mempelajari ajarannya. Misalnya bagaimana tata cara shalat yang benar, berwudhu yang benar, dan lain sebagainya.
Ustadz In’am menegaskan, setelah mempelajari ajaran agama Islam dengan benar, tugas berikutnya adalah mengamalkannya. “Lalu wajib membela agama Islam dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya,” ujarnya.
Dia lalu menyitir Surat Muhammad Ayat 7, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Merujuk ayat itu dia mengatakan, “Ketika agama Islam dilecehkan maka wajib kita membelanya.”
Jangan Abaikan Masalah Kecil
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang Hilmi Azis MPdI membuka pengajian dengan memberi sambutan.
Dia mengutip sebuah pitutur dari sesepuh Muhammadiyah Gresik almarhum H Amanullah Adnan agar dalam melaksanakan tugas dan amanah agar memperhatikan solikin-solikan. “Artinya masalah kecil, jangan diabaikan,” ujarnya.
Misalnya, seorang guru dalam tugas mengajar di kelas harus memperhatikan kondisi kelas dan murid. Contoh lain kepedulian guru pada lingkungan sekitar. “Guru yang peduli dengan kelas akan menjadi guru yang sukses,” tuturnya.
Tampak para guru dan karyawan tersenyum, karena baru kali ini mereka mendengar istilah parikan solikin-solikan. (*)
Penulis Eli Syarifah Editor Mohammad Nurfatoni