Clue Card
Clue card, lanjutnya, adalah senjata atau alat perang seorang MC berisi poin acara, memakai kertas folio berwarna yang sudah dipotong kecil. “Jika acaranya formal saya memakai kertas putih, diketik atau tulisan tangan terserah. Kalau saya lebih srek tulisan saya sendiri,” ujarnya.
Tari menyampaikan ketika jadi MC daring clue card dia taruh bawah, videonya menjadi jelek karena terlihat seperti mata terpejam. Akhirnya di even kedua ia punya cara yaitu memakai layar monitor.
“Karena Zoom ketika buka layar lain, wajah tetap menatap layar, padahal sesungguhnya menatap layar MS Word,” ujarnya.
“Meskipun MC di webinar saya masih punya amanah untuk mengontrol kegiatan itu, meng-handle tombol mute dan unmute menjadi MC pada kegiatan luring lebih mudah daripada daring,” lanjut dia.
Kalau kita menjadi MC kreatif, lanjut dia, clue card saya tulis secara detail mulai dari titik koma dan harus dipersiapkan dengan benar. “Beda dengan Pak Budi yang sepertinya di mikrofonnya sudah ada clue card-nya. Saya yang tidak bisa seperti itu,” tuturnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta.
Trik lainnya adalah tampil ceria dan untuk mencairkan suasana. Menyapa audience supaya interaktif dengan mengucapkan selamat datang, sehingga mereka merasa diperhatikan.
Penting juga, menurutnya, memanfaatkan semua momen yang ada di panggung. “Misalnya ada petugas konsumsi yang masuk. Itu kita sapa sedikit. Sambil nunggu tamu datang bisa diisi dengan pertanyaan ‘Saya mau nanya peserta terjauh mana nich’. Akhirnya suasana menjadi hidup,” ungkapnya.
Tari juga menyarakan perlunya menyisipkan candaan. “Meski tidak bisa membuat lelucon dan tidak bisa melucu, memanfaatkan kutipan yang ada di Google,” pesannya.
Baca sambungan di halaman 3: Contoh Kalimat Pembuka