PWMU.CO – Pendidikan karakter atau character building diyakini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi problematika kebangsaan hari ini. Karenanya, melalui Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) konsisten menyiapkan mahasiswanya sebagai calon pemimpin bangsa yang tangguh dikemudian hari.
Sebagai universitas swasta nomor satu di Jawa Timur dengan moto ‘Dari Muhammadiyah untuk Bangsa’, UMM rutin mengadakan P2KK sejak tahun 2004. Selain Pesmaba dan ‘Student Day’.
(Baca: UMM Jalin Kerjasama dengan Universitas Amerika dan Saudi Arabia)
Wakil Ketua UPT P2KK Jaenuri MSi menjelaskan, salah satu pendekatan yang dipakai dalam P2KK adalah dengan experiantial learning. Dijelaskannya, experiantial learning adalah proses pembelajaran dengan menekankan pemberian pengalaman langsung yang disengaja atau telah disiapkan.
”Character building bisa ditanamkan melalui simulasi, diskusi, role play, self assessment (penilaian diri), praktek ibadah dan out bond, serta lainnya,” terangnya saat dikonfirmasi pwmu.co, Jum’at (3/2).
P2KK ini sendiri diadakan selama 6 hari, di Rusunawa I UMM, Jl. Karya Wiguna No. 370 Tegalgondo Karangploso Malang. Mulai dari hari Senin (30/1) sampai dengan hari Sabtu (4/2) para peserta (mhasiswa) ini benar-benar digembleng dengan beragam aktivitas penguatan mentalitas kepemimpinan dan keilmuan, serta pembiasaan untuk tertib beribadah. Para peserta juga dibiasakan aktif berdiskusi. Dengan suasana yang dinamis dengan model pembelajaran orang dewasa.
(Baca juga: Kerja Nyata Fikes UMSIDA untuk Sehatkan Masyarakat Sidoarjo dan Ternyata Kulit Singkong dan Daun Kelor Bisa Menghaluskan Wajah hingga 3 Negara Kepincut untuk Produksi Massal)
”Saya merasakan pengalaman baru. Yakni, dibangunkan jam 2.30 untuk shalat tahajud. Pada pagi harinya kita sudah ada materi kepribadian. Mulai cara bicara, membaca dan menulis yang benar. Bahkan, kita dibimbing fiqh wanita. Jadinya kayak santriwati Ponpes,” kata Airin, mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan sembari tersenyum.
Sementara itu, H. Nurdin Hasan selaku dosen P2KK UMM menyatakan, kegiatan ini merupakan wadah pembinaan secara empirik untuk mahasiswa yang berasal dari daerah, budaya, status sosial dan latarbelakang spiritual yang berbeda. ”P2KK menyatukan mereka dalam ikatan akademik dan ke-Islaman dengan landasan yang tepat,” tandasnya. (uzlifah/aan)