Mengajak Siswa Bersyukur
Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak itu mengajak kepada anak-anak untuk bersyukur dengan momen hari ini. “Karena setelah dua tahun pandemi Covid-19 kita dapat berkumpul lagi di moment Melekat. “Dengan momen yang singkat ini kita harus lebih bersykur-bersyukur dan bersyukur lagi,” tutur dia.
Ustazdah Vita juga mengingatkan anak-anak untuk mentaati keyakinan kelas yang telah disusun bersama dengan siswa, walisiswa, dan guru kelas. “Jangan sampai itu yang sudah disepakati bersama kemudian anak-anak tidak melakukannya karena kesepakatan itu bukan buatan ustaz-ustadzah akan tetapi dibuat dan disepakati bersama,” dia mengingatkan.
Ketika Ustazdah Vita mengingatkan perihal keyakinan kelas, anak-anak serentak menaikkan poster-poster komitmen kelas, keyakinan kelas. Ada juga poster konsekuensi logis yang telah disusun bersama beberapa hari yang lalu.
Aktivis Nasyiatul Aisyiah Jawa Timur itu berharap semua siswa agar konsisen dengan apa yang memenjadi kesepakatan bersama. “Ingat ya anak-anak halaman sekolah inilah akan mejadi saksi perjanjian kita bersama, yang berupa keyakinan kelas dan lain sebagainya dan di hari inilah kita merayakannya,” ujarnya
Di akhir sambutannya, Ustazdah Vita juga mengingatkan tentang tema Melakat ini. Dia lalau meneriakkan “New Transformation New Spirit,” yang diikuti oleh seluruh siswa.
Sesaat setelah meneriakkan yel-yel bersama itu, dia menyematkan hasduk, ring, dan topi Hizbul Wathan kepada dua siswa dari kelas I, sebagai tanda diakhirinya kegiatan melekat dan dimulainya kegiatan belajar mengajar. Kedua siswa itu adalah Rayya Almahyra Aditri dari Kelas I Melati dan Akmal Hammadi Ashiddiq dari Kelas I Tulip. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni