Memaknai Kemerdekaan dengan Nilai-Nilai Tauhid; Liputan Mahfudz Efendi, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Memaknai kemerdekaan dengan nilai-nilai tauhid sebagaimana ibrah kisah para nabi adalah tema yang diangkat Dr H Eko Asmanto MA dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid At Taqwa Giri, Kecamatan kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (21/8/2022).
Menurut Eko Asmanto merdeka adalah bebas. Bebas yang dimaksud adalah berdiri sendiri. Tidak terkena atau lepas dari tuntutan. Tidak terikat. Dan tidak bergantung kepada pihak tertentu.
“Namun kebebasan yang sesuai nilai agama adalah kebebasan yang terikat dengan aturan,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu.
Menurutnya, makna kemerdekaan akan semakin baik jika kita mengisinya dengan nilai-nilai tauhid sebagaimana yang dicontohkan para nabi utusan Allah.
“Allah menjadikan khalifah di muka bumi ini untuk menjaga alam bukan mengeksploitasi alam,” ujarnya.
Teladan Nabi Ibrahim
Dia mencontohkan kisah Nabi Ibrahim yang bertauhid mencari keberadaan Allah dari sesembahan umat manusia melalui peredaran makhluk ciptaan-Nya: bulan dan matahari .
“Proses mengenal dan mengetahui adanya kekuatan di balik kekuatan yang ada di kehidupan manusia inilah yang membuat keimanan seorang Ibrahim begitu kuatnya hingga keturunannya. Sebut saja Nabi Ismail, Ishaq, Yusuf, Ya’kub, hingga Muhammad SAW yang mengikuti kuat dan hebatnya keyakinan dan keimanan Ibrahim,” ungkapnya.
Dia lalu membandingkan dengan kondisi kini. “Saat ini anak-anak keturunan kita lebih banyak diberikan kemudahan, fasilitas-fasilitas yang membuat mereka lemah dan berada dalam zona nyaman,” ujarnya.
Menurutnya, generasi sekarang tidak mau mencari sesuatu yang dalam prosesnya sesungguhnya itu yang akan membuat mereka berpikir dan tidak hanya mengandalkan pemberian atau iba dari orang lain.
Baca sambungan di halaman 2: Teladan Nabi Musa dan Nabi Muhammad