PWMU.CO– Malam api unggun menjadi ajang unjuk kreativitas anak-anak pandu Hizbul Wathan MI Muhammadiyah 1 Pare Kediri. Acara perkemahan berlangsung di halaman timur madrasah, Jumat (30/9/2022) malam.
Kegiatan diikuti 277 peserta kelas IV dan V. Kayu bakar yang dibawa anak-anak disusun lalu dibakar untuk api unggun.
Acara malam api unggun ini juga pengesahan kenaikan tingkat anak-anak Pandu Athfal ke tingkat Pengenal. Penempuhan Syarat Kenaikan Tingkat (SKT) dari Athfal ke Pengenal berlangsung sore sebelumnya. Dipandu oleh Bunda Fitrotud Diniyah SPdI beserta tim.
Ujiannya mengenai ke-HW-an, Rukun Islam, Rukun Iman, bacaan shalat, tujuan kepanduan HW, Undang-Undang dan Janji Pandu HW, menyanyikan Mars HW, lagu Indonesia Raya, arah mata angin, dan praktik semaphore.
Setelah sesi pengucapan janji dan pembacaan Undang-undang Pandu HW, Kepala MIM 1 Pare Eri Nurokhim SP SPd MKes memberi sambutan. Dia mengatakan, makna api unggun adalah simbol semangat yang selalu berkobar, juga simbol persatuan dan persaudaraan.
”Jadi anak Hizbul Wathan harus selalu semangat dalam berbuat kebaikan dan tidak boleh bermalas-malasan,” katanya.
Pentas Seni
Selesai upacara, pentas seni dimulai dengan tampilnya Ramanda Arie Maulana SPdI dan Bunda Rofi’ Zuliana MPd sebagai pembawa acara. Penampilan demi penampilan yang memukau berhasil membuat para penonton melongo dan bersorak gembira.
Ada tari dari kelas 5A putri, pidato bahasa Inggris oleh Delila kelas V F, pidato bahasa Arab oleh Dimas V F dan Aira IV D, menyanyi solo oleh Valeda IV D, Gendis IV B, Syifa V F, dan Mayla IV D.
Dilanjut dengan atraksi silat Tapak Suci putra oleh Dzihar V D, Rafa V D, Azka V F, Andra VF. Kemudian Tapak Suci putri oleh Tasya IV A, Azza IV A, Aulia IV B, Faza IV B, dan Putri V C. Ditutup dengan tarian dari kelas 5A putra dan Tari Perahu Layar oleh kelas 5B putri.
Di sela acara sesekali diselingi dengan game dan ice breaking oleh pembawa acara. Anak-anak yang tampil malam itu, panitia memberikan bingkisan sebagai penghargaan kreativitas dan keberaniannya.
Selesai malam api unggun, anak-anak membersih diri dan tidur malam. Hari kedua Sabtu setelah shalat Subuh dilanjutkan senam. Kemudian acara jelajah alam yang seru dan mengesankan bagi peserta kemah pandu ini.
Siang hari dilakukan upacara penutupan. Semua peserta terkesan dengan kemah pandu HW ini. Nohan Hastungkoro dari kelas IV B pulang dengan begitu gembira.
”Senang dan seru ikut kegiatan ini. Apalagi diajak bermain bersama di sungai, kegiatan bareng teman-teman di luar. Semoga bisa rutin diadakan,” tuturnya.
Wali murid kelas IV B dan V A juga senang dengan acara ini. ”Kemah HW ini dapat menjadikan anak-anak mandiri, kebersamaan dengan teman, kreativitas, kepedulian, dan kedisiplinan terutama dalam shalat lima waktu,” katanya.
Mohammad Athok’i Rohmad SPd, Ketua Pelaksana, menyampaikan, kegiatan perkemahan ini untuk melatih kedisiplinan dan ketelitian sesuai undang-undang HW,
Penulis Rofi’ Zuliana Editor Sugeng Purwanto