Mubaligh dan Wartawan Mengajar di Kelas Inspirasi SD Mudabo. Liputan Dian Yunita Sari, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) Jawa Timur, mengadakan Program Kelas Inspirasi dengan tema Kesuksesanmu Inspirasiku, Rabu (19/10/2022)
Program tersebut diikuti oleh siswa Kelas V SD Mudabo dengan menghadirkan dua narasumber: Lukman Hakim Lc MA dan Mochammad Nurkozim SPd.
Lukman Hakim Lc MA merupakan mubaligh, founder Kuliah Ketarjihan Online, sementara Mochammad Nurkozim SPd adalah wartawan Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Saat menyampaikan materi di sesi pertama, Lukman Hakim melontarkan pertanyaan kepada para siswa. “Siapa yang bercita-cita ingin menjadi mubaligh?” tanyanya.
“Jika ingin menjadi mubaligh atau orang yang pandai agama, kalian harus sholat lima waktu dengan tertib, hafal al-Quran minimal juz 30, serta hafal dan paham hadits,” tutur Lukman.
Selain itu, kepada para siswa, Lukman juga mengatakan, ketika ingin menjadi mubaligh tentunya harus bisa melafalkan bahasa Arab dengan fasih dan benar.
Dia pun memberikan salah satu contoh hadits yang menerangkan tentang adab makan dan minum, yaitu membaca basmalah ketika mengawali makan, makan dengan tangan kanan, mengambil makanan yang terdekat, dan sebagainya.
Syarat-Syarat Jadi Wartawan
Sementara itu, di sesi kedua, Mochammad Nurkozim juga melontarkan pertanyaan yang sama kepada para siswa. “Siapa yang bercita-cita ingin menjadi wartawan?” tanyanya.
“Jika kalian ingin menjadi jurnalis, maka harus rajin membaca. Dengan membaca dapat menambah pengetahuan, menambah imajinasi untuk meningkatkan kreativitas, memperkaya kosa kata sehingga semakin mudah menyusun kalimat, dan sebagai hiburan agar tetap tenang dan tidak stres,” tuturnya.
Nurkozim mengatakan, ada berbagai macam buku yang dapat dibaca para siswa untuk menambah pengetahuan dan informasi.
“Misalnya baca koran dan majalah, agar selalu update dengan isu terkini, dan sekali-sekali baca artikel di internet sebagai bentuk literasi digital,” ucapnya.
Namun setelah selesai membaca, menurutnya masih ada hal yang harus dilakukan.
“Pertama, kini saatnya belajar menulis artikel sendiri, dengan menyiapkan tema untuk mempermudah membuat kerangka artikel,” ujarnya.
Kedua, menyiapkan bahan tulisan dari berbagai sumber dengan cara pengamatan, wawancara, dan penelitian. Ketiga, saatnya menulis dengan kaidah jurnalisme dan KBBI.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Cebeng Alhudyataul Ustadza mengatakan, Kelas Inspirasi merupakan gerakan para profesional turun ke sekolah, untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja. Juga motivasi meraih cita-cita.
“Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro dapat belajar dan membangun imajinasi tentang profesi dan karir di masa depan.
“Selain itu agar para siswa memiliki rasa percaya diri dan tekad untuk terus berjuang mencapai cita-cita,” tandasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni