Buku Saku Terbalik
Ketua PDM Drs Masfu’ MSi menyambut baik ide pengurus KBIHU Aisyiyah untuk menyempurnakan buku saku. “Haji diyakini hanya bisa sekali saja, secara perhitungan tidak bisa diulang lagi, maka lakukan haji sesuai yang tuntunkan Rasulullah SAW,” ujarnya.
Bapak tiga putra ini memaknai mandiri dengan kata ‘tidak nginthil’. Rangkaian ritual haji bisa dilakukan dengan baik karena rajin mengikuti manasik haji. Membaca dan mengkaji berulang-ulang buku saku.
Lelaki yang baru saja purnatugas sebagai guru itu menambahkan pembimbing itu perlu. “Tapi tidak setiap waktu pembimbing bisa menemani jamaah. Maka kemandirian jamaah akan sangat membantu,” pesannya.
“Hafalkan dan pahami betul doa-doa yang ada di buku saku. Sehingga nanti saat pelaksanaan haji tidak lagi membutuhkan panduan buku. Jika tidak hafal akan mengurangi kekhusyukan ibadah. Apalagi buku sakunya terbalik,” ujarnya disambut tawa jamaah.
Erlina Efiana, salah satu jamaah bimbingan KBIHU Aisyiyah tahun 2022 lalu hadir sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman di Tanah Suci. “Kami bersyukur sekali bisa bergabung dalam bimbingan KBIHU Aisyiyah, karena materi yang disampaikan sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Kami berterima kasih kepada pembimbing dan pengurus yang sigap dalam menjawab permasalahan yang ada saat pelaksanaan umrah dan haji,” ujarnya.
“Ikuti pembimbingan dengan baik. Pahami dan rajinlah hadir sesuai jadwal. Belajar tentang sirah nabawi sebagai pengetahuan. Karena pembimbingan menjadi bekal untuk kemudahan menjalankan ibadah umrah dan haji,” pesannya.
Munaamul Azizid SAg MPd, pembimbing KBIHU Aisyiyah, ikut menguatkan jamaah. “Selamat datang Bapak Ibu. Panjenengan semua akan sering bertemu dengan saya. Semoga bimbingan yang akan kita lakukan bisa menyempurnakan ibadah haji,” ujarnya.
Menutup acara ini, Indah Nurhidayati SPd, salah satu pembimbing, menyampaikan materi kontrak belajar. “Syarat-syarat menuntut ilmu menurut Imam Syafi’i ada enam yaitu kecerdasan, semangat, sungguh-sungguh, berkecukupan, ada guru, dan waktu yang lama. Kami berharap bapak ibu bisa bersabar saat menuntut ilmu dengan kami,” imbaunya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni