Jamaah di Masjid Bukan Hanya Shalat Terus Pulang, liputan Kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Muhammad Fajar Al Amin.
PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Jatim menghadirkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr H M Sulthon Amien MM, Ahad (13/11/2022).
Mengawali kajian, Sulthon Amien mengutip al-Quran surat Ali Imran ayat 104. Menurutnya padanan khair dan makruf dalam ayat ini yang menjadi landasan bermuhammadiyah, merupakan padanan yang memiliki kesamaan makna.
“Memiliki padanan yang sama, seperti baik, bagus, maslahat, kualitas, bermutu, berdaya dan bermanfaat. Maka ayat itu ditutup dengan wa ulaaika humul muflihun. Sebuah ajakan pada kemenangan, keberhasilan, keberuntungan dan kebahagiaan,” ungkapnya.
Seperti perjuangan Muhammadiyah dalam membangun amal usahanya, lanjutnya, Muhammadiyah memulai dari seadanya. Dimulai dari kecil, dan berkembang semakin besar.
“Karena KH Ahmad Dahlan tidak mewarisi kita dalam bentuk tulisan, namun mewarisi kita dalam spirit beramal. Oleh karenanya amal usaha Muhammadiyah (AUM) berkembang pesat hingga sekarang,” terangnya.
“Itulah sebabnya, dalam membangun Muhammadiyah harus dimulai dari kita. Jangan menunggu orang lain. Kalau bukan kita sendiri siapa lagi,” imbuhnya.
Petakan Jamaah Shalat
Melanjutkan ceramahnya, Sulthon mengutip salah satu quote KH Ahmad Dahlan. Keislaman itu bukan hanya Allah ada di dalam jiwamu, tetapi kehidupan Islam menjadi nyata melalui perilakumu.
“Melalui pesan itu kita dituntut tidak sekadar menjadikan ajaran Islam sebagai ritual. Namun harus menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Tidak hanya terlihat dari fisik dan penampilan saja yang umrah berkali-kali; pakaian yang menutupi auratnya; atau terlihat memiliki jenggot sebagai identitas sebagai Muslim.
“Atau dari jiwanya yang begitu taat beribadah. Saat adzan berkumandang dijawabnya adzan itu, langsung bersiap ke masjid. Bersiap untuk shalat berjamaah, mengejar pahala yang 27 derajat,” ujarnya.
“Namun, Islam yang terlihat dari perilaku itu adalah ketika shalat berjamaah. Kita tahu dalam jamaah itu mana orang-orang yang membutuhkan, mana yang bisa membantu. Harus dipetakan. Bukan hanya shalat terus pulang,” tuturnya..
Sulthon kemudian menceritakan pada zaman Nabi SAW dulu. Suatu saat usai shalat Subuh, ada seorang sahabat yang tak datang berjamaah karena sakit. Lalu Nabi mengajak iuran untuk menjenguk sahabat tersebut.
“Itulah fungsi jamaah. Itulah perilaku-perilaku Muslim yang harus disampaikan oleh kita. Itulah yang diinginkan oleh KH Ahmad Dahlan,” paparnya.
Menurutnya, jika hal itu terwujud dan muncul menjadi perilaku Muslim, di muka bumi ini, maka Islam di Spanyol tidak akan tersisa bangunan-bangunannya atau puing-puingnya saja.
“Karena itu, tidak heran jika saat ini Muhammadiyah adalah harapan bagi umat Muslim di dunia,” jelasnya.
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.